"Sebanyak 27 persen di antaranya adalah perempuan sebagai kepala keluarga," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers di Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa.
Mendes mengatakan 6.591.206 keluarga kurang mampu tersebut terdiri dari 1.346.401 keluarga yang kehilangan mata pencaharian, 264.157 keluarga yang anggotanya menderita penyakit kronis dan menahun, serta 4.980.648 keluarga kurang mampu yang sebelumnya masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tetapi tidak mendapat bantuan serta belum terdata.
Lebih lanjut, Mendes Halim, atau yang lebih akrab disapa Gus Menteri, juga mengatakan bahwa Dana Desa yang telah digunakan untuk BLT Dana Desa adalah sebesar Rp3,95 triliun.
Baca juga: Kemendes: BLT Dana Desa sudah tersalur ke 61.837 desa pada 8 Juni 2020
Baca juga: Bank kekurangan uang tunai, penyaluran BLT Dana Desa di NTT terhambat
Sementara itu, terkait dengan perkembangan penyaluran BLT Dana Desa di tingkat kabupaten/kota, Gus Menteri mengatakan ada sebanyak 262 kabupaten/kota telah 100 persen menyalurkan bantuan untuk penanganan COVID-19 tersebut.
Lebih lanjut ia merinci bahwa kabupaten/kota yang penyalurannya telah mencapai 75 hingga 99 persen ada 85 daerah, 50-74 persen ada 31 daerah, 1-49 persen ada 45 kabupaten/kota, sedangkan kabupaten/kota yang belum sama sekali menyalurkan BLT Dana Desa ada 11 daerah.
Penyaluran tersebut terkendala oleh banyak faktor, baik faktor-fakto yang menghambat penyaluran Dana Desa ke Rekening Dana Desa (RKKDes), maupun kendala yang menghambat penyaluran BLT Dana Desa meski dananya telah masuk ke RKDes.
Baca juga: Mendes ingatkan pejabat untuk tak coba-coba potong dana BLT
Baca juga: Kemendes temukan sejumlah kendala dalam penyaluran BLT dana desa
Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020