keramahan mereka yang saya anggap super bagi saya sebagai pasien
Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Natuna, Helmi Wahyuda, dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan sudah boleh pulang setelah dirawat lima hari di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan ANTARA di RSUD Arifin Achmad (AA), Helmi yang merupakan pasien positif ke-118 di Riau meninggalkan ruang perawatan Pinere khusus COVID-19 pada Selasa siang.
Ia menerima kabar tes PCR (Polymerase Chain Reaction) hasilnya dua kali negatif dari dr Indra Yovi Sp.P(K) yang juga Juru Bicara COVID-19 Riau.
Helmi keluar dari fasilitas khusus tersebut dengan dijemput oleh keluarganya. Di pintu keluar ruang Pinere, ia sempat mengajak sejumlah tenaga kesehatan yang merawatnya untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.
Baca juga: Kadis PU Natuna dirawat di Pekanbaru karena positif COVID-19
Baca juga: Kondisi Kadis PU Natuna positif COVID-19 di Pekanbaru mulai stabil
Helmi bersyukur bisa cepat sembuh dari COVID-19, dan berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang sudah merawatnya di RSUD AA.
“Perawatan baik di RSUD Arifin Achmad itulah yang membuat saya sembuh. Karena kedekatan mereka, keikhlasan mereka, keramahan mereka yang saya anggap super bagi saya sebagai pasien,” katanya.
Ia tidak memungkiri RSUD milik Pemprov Riau tersebut bisa dinilai yang terbaik dalam penanganan pasien COVID-19.
“Ketepatan waktunya dan kebersihannya, beberapa kali dalam sehari dibersihkan ruangan saya. Kalau itu tidak bisa dipungkiri,” katanya.
Helmi mengatakan meski sudah dinyatakan sembuh, namun tidak bisa langsung pulang ke Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, karena masih harus menjalani isolasi mandiri 14 hari dan ia akan melakukannya di Pekanbaru.
Baca juga: Pasien COVID-19 terakhir di RSUD AA Riau dinyatakan sembuh
Baca juga: Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Riau terima 6.000 Sampel
Koordinator Ruang Perawatan Pinere RSUD AA, Firdaus Eko, mengatakan para tenaga kesehatan baru mengetahui pasien tersebut adalah Kadis PU Natuna setelah beberapa hari Helmi dirawat. “Kami tahu dari media massa, karena bapak itu ketika ditanya mengaku hanya staf biasa,” kata Eko.
Ia mengatakan tenaga kesehatan di RSUD AA tidak pernah membedakan pasien dalam proses perawatan COVID-19. Semua pasien dirawat sebaik mungkin dan dibuat nyaman agar kondisi imunitas pasien meningkat dan cepat sembuh. RSUD AA menjadi rujukan utama pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga berat.
Sejak ruang Pinere beroperasi pada Maret 2020 hingga Selasa (9/6) siang, sudah ada 160 pasien dirawat dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien positif COVID-19. Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat ada 39 orang, dan sebanyak 37 telah sembuh dan dua lagi meninggal dunia.
“Bapak itu juga kooperatif dan tenang orangnya. Karena itu bisa cepat pulih karena imunitasnya cepat naik, dan ia rajin olahraga lari-lari kecil di kamarnya,” kata Eko.
Baca juga: GTPP: Pasien positif COVID-19 klaster HOG Batam bertambah
Baca juga: Meski nihil pasien, Bupati Siak imbau masyarakat tetap waspada
Sebelumnya, Juru Bicara COVID-19 dr Indra Yovi Sp.P(K) menyatakan dinas kesehatan setempat terus melakukan penelusuran (contact tracing) dengan siapa saja pasien tersebut pernah melakukan kontak di Provinsi Riau. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kontak erat pasien yang tertular COVID-19.
"Dinas kesehatan Riau dan Kabupaten Kampar bekerja sama untuk melakukan tracing kontak pasien positif ini," ujarnya.
Hal ini disebabkan Helmi saat berada di Riau sempat berkeliling di Pekanbaru, bahkan dua kali mengunjungi destinasi wisata Sungai Hijau di Kabupaten Kampar pada 25 dan 28 Mei.
Objek wisata Sungai Hijau yang sempat dua kali dikunjungi oleh pasien tersebut kini ditutup sementara. “Sudah ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau, Raja Yoserizal kepada ANTARA.
Baca juga: 114 dari 225 pasien COVID-19 di Kepri sembuh
Baca juga: Kepri rancang aplikasi penelusuran COVID-19
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020