"Dokumen itu sebaiknya dipelajari, dokumen itu memuat sangat banyak argumen yang memerlukan evaluasi pakar," tegas Nesterenko pada wartawan, merujuk pada proposal yang disampaikan oleh Teheran pada enam negara besar di dunia, termasuk Rusia.
"Setelah mempelajari dokumen ini dan bertukar pendapat dengan mitra-mitra kami dalam pembicaraan enam-pihak, akan ditemukan pengertian seperti bagaimana mengevaluasi dokumen yang telah kami terima," jelas Nesterenko.
Pada Rabu di Teheran, Menteri Luar Negeri Manouchehr Mottaki menyerahkan proposal baru Iran mengenai program senjata atomnya pada utusan AS, China, Rusia, Prancis, Inggris dan Jerman.
Masyarakat internasional menduga bahwa program nuklir Iran ditujukan untuk memproduksi senjata, Teheran membantah tuduhan itu, bersikeras bahwa program nuklirnya sepenuhnya damai, hanya untuk membangkitkan listrik.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009