Pertumbuhan laba ini karena didorong fee based income yang naik 23,95 persen

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraup laba bersih mencapai Rp7,91 triliun selama triwulan pertama tahun 2020 atau naik 9,44 persen jika dibandingkan pada periode sama tahun 2019 yang mencapai Rp7,23 triliun.

“Pertumbuhan laba ini karena didorong fee based income yang naik 23,95 persen,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir pada pemaparan daring kinerja triwulan pertama 2020 di Jakarta, Senin.

Menurut dia, sebagian besar fee based income atau pendapatan dari jasa perbankan itu ditopang oleh segmentasi treasury dan transaksi perbankan atau transaksi digital. Sedangkan dari segmentasi kredit, pihaknya memproyeksi akan terjadi tekanan karena dampak COVID-19 untuk triwulan selanjutnya.

Untuk itu, strategi untuk meraup pendapatan dari jasa perbankan ini akan disesuaikan dengan situasi wabah virus corona terutama dari sisi transaksi digital dan tidak terkait kredit.

Sedangkan laba tahun ini, ia belum bisa mengumumkan proyeksinya karena sedang menyusun revisi rencana kerja dan anggaran perusahan (RKAP) dan rencana bisnis bank (RBB) yang akan dilaporkan kepada OJK pada akhir Juni 2020.

Pendapatan berbasis bunga ini merupakan salah satu komponen pendapatan operasional yang selama triwulan pertama ini mencapai Rp23,89 triliun atau naik 13,46 persen. Sedangkan untuk biaya operasional tiga bulan tahu ini mencapai Rp10,02 triliun atau tumbuh 13,26 persen.

Sementara itu, selama Januari-Maret 2020 kinerja bank BUMN ini masih terbilang sehat karena kasus virus corona di Indonesia terjadi pada awal Maret 2020.

Bank pelat merah ini mencatat total aset selama triwulan pertama tahun ini mencapai Rp1.320 triliun dengan realisasi kredit konsolidasi mencapai Rp902,7 triliun atau tumbuh 14,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp941,3 triliun selama triwulan pertama tahun ini atau naik 13,72 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Angka kredit bermasalah (NPL) gros pada tiga bulan pertama tahun ini juga terbilang rendah yakni 2,36 persen dibandingkan tahun lalu mencapai 2,68 persen.

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau (CAR) mencapai 17,65 persen dan dari sisi likuiditas loan to funding ratio (LFR) mencapai 92,8 persen.

Baca juga: Total restrukturisasi kredit Bank Mandiri capai Rp60 triliun
Baca juga: Bank Mandiri gaet 20 ribu nasabah baru saat PSBB
Baca juga: Bank Mandiri siagakan 121 cabang pada libur Lebaran 2020

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020