"Benar berita yang ada bahwa saya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aripin Ahmad di Pekanbaru, karena berdasarkan hasil swab mandiri yang saya lakukan hasilnya positif," kata Helmi Wahyuda dalam pesan aplikasi yang diterima Antara di Natuna, Senin.
Ia menjelaskan dirinya sudah merasakan kondisi kesehatan menurun sejak Maret 2020, sepulang perjalanan dinas pembahasan DAK di Kota Bandung.
Dari Bandung, ia langsung menuju Kota Batam untuk transit sebelum melanjutkan penerbangan ke Natuna.
Baca juga: Natuna sediakan alat PCR untuk mendeteksi COVID-19
Baca juga: Warga Natuna tetap dilarang mudik meski moda transportasi dibuka
Namun, karena dalam pesawat ia demam dan mengeluhkan dingin, maka diputuskan untuk tidak kembali ke Natuna melainkan ke Pekanbaru untuk berobat.
"Saya putuskan ke Pekanbaru dan membatalkan tiket ke Natuna untuk melakukan chek up dan kebetulan keluarga saya ada di Pekanbaru, biar saya bisa dirawat oleh keluarga, karena saya takut terinfeksi Virus Corona," kata dia.
Dalam pemeriksaan kesehatan, ia dinyatakan menderita demam berdarah dan sempat melakukan perawatan selama 4 hari, sebelum kembali ke Natuna.
Kemudian, pada 11 April 2020, ia kembali ke Pekanbaru untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ulang.
"Setelah saya sampai di Pekanbaru ternyata tanggal 15 April permerintah Pekanbaru melaksanakan PSBB dan penerbangan sudah dihentikan, sehingga saya tidak bisa pulang ke Natuna sampai akhir bulan Mei setelah Lebaran," katanya bercerita.
Sambil menunggu informasi transportasi, pada 29 Mei, ia mengikuti tes cepat COVID-19 di rumah sakit swasta di sana dan hasilnya reaktif.
Bahkan dirinya sampai dua kali melakukan tes cepat di rumah sakit berbeda untuk meyakinkan diri dan hasilnya tetap reaktif.
Karena itu, dirinya memutuskan melaksanakan tes swab pada 30 Mei 2020. Sambil menunggu hasilnya, ia menjalani karantina mandiri di kediaman.
"Saya jalankan sesuai prosedur protokol kesehatan agar keluarga saya tidak tertular," kata dua.
Pada 3 Juni 2020, ia dinyatakan positif COVID-19. "Alhamdulillah kondisi saya sampai saat ini sangat baik dan tidak ada keluhan sama sekali," kata dia.*
Baca juga: Pencurian ikan makin marak saat pandemi COVID-19
Baca juga: 188 ABK kapal World Dream akan dipulangkan dengan KRI Semarang
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim dan Cherman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020