Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Mataram, I Komang Subadra di Mataram, Kamis mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan soal tiga TKW bermasalah di Arab Saudi.
Ia mengatakan, pihaknya hingga kini belum menerima informasi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Saya baru mengetahui hal tersebut dari media massa, karena itu masalah tersebut akan saya tanya langsung ke BNP2TKI untuk mengetahui sejauh mana kebenaran informasi tersebut dan jika memang benar kami akan melaksanakan langkah selanjutnya," katanya.
Ia mengatakan, selama ini kalau ada persoalan yang menyangkut TKI di luar negeri, biasanya ada pemberitahuan resmi dari BNP2TKI atau dari pihak keluarga, pada kasus yang sekarang ini tidak ada.
Namun, kata Subadra, kalau informasi tersebut memang benar, pihaknya siap melaksanakan berbagai upaya yang diperlukan termasuk masalah pemulangan dari Mataram ke alamat yang bersangkutan.
"Kami juga akan mencari informasi dari perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS), karena ini merupakan tanggung jawab perusahaan yang memberangkatkan," katanya.
Sebanyak tiga TKW asal Lombok hingga kini masih tinggal di kolong jembatan Makkah Mustawan di Arab Saudi bersama 12 tenaga kerja dari provinsi lain, karena mereka tidak mendapat upah dari majikan tempatnya bekerja.
Tiga TKW tersebut adalah Baiq Rusnawati yang kini sedang sakit keras dan NurAzizah dan satu TKI lainnya yang belum diketahui identitasnya.
Para TKW bermasalah ini diberangkatkan oleh PPTKIS Youmba Bibah Abadi Cabang Sumbawa pimpinan Habibah Nurdiana.
Setelah dua tahun bekerja, ia melarikan diri dari rumah majikannya karena tidak tahan dianiaya dan tinggal di bawah kolong jembatan yang lokasinya berdekatan dengan Hotel Palestin. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
(arab Saudi) ada tkw Ind. yang terlantar dan hidup di bawah jembatan. sayang saya menil-
pon ke KABRI di Arab Saudi, tapi kantornya su
dah tutup.