Cianjur (ANTARA News) - Ratusan warga pengungsi di Kampung Bojong Koneng, Desa Giri Mukti, Sindangbarang, Cianjur, hanya mendapat satu cangkir beras dan tiga bungkus mie instant.

Bantuan tersebut baru didapatkan pengungsi sebanyak tiga kali sejak satu minggu pasca gempa yang meluluh-lantahkan sebagian besar Kecamatan Sindangbarang.

"Kami baru dapat bantuan sebanyak tiga kali sejak gempa yang merobohkan rumah kami. Tambahannya telur dua butir dan susu," kata Dadeng (41) warga Bojong Koneng, Kamis.

Rumah miliknya, roboh diguncang gempa, sehingga ia dan keluarganya terpaksa tinggal di tenda yang dibangun di areal pesawahan yang terletak di reruntuhan rumahnya.

Sejak gempa terjadi ungkapnya, bantuan terlambat datang. Bahkan tenda yang sangat dibutuhkan warga untuk berlindung, baru hari kedua didapatkan.

"Kami tidak tahu apakah bantuan memang tidak ada untuk Sindangbarang, atau ada tapi tidak dibagikan. Alasan petugas di Pokso bantuan dibagi ke desa-desa lain," ucapnya.

Hal serupa dialami warga lainnya di Kampung Muara Cikadu, bahkan selama dua hari terakhir, tidak ada bantuan yang datang ke tenda-tenda yang dibangun warga di pinggir-pingir jalan.

"Kami masih punya perbekalan untuk dua hari ke depan, mungkin bantuan yang datang ke kecamatan, buat "disimpan" sampai pengungsi kelaparan," kata Yayuk (36) dengan nada geram.

Sementara itu, Dede R staf Kecamatan Sindangbarang, mengungkapkan, bahwa bantuan yang datang telah di distribusikan ke posko-posko pengungsi di sembilan desa.

Bahkan ungkapnya saat ini pengungsi hanya membutuhkan makanan tambahan untuk bayi dan obat-obatan.

"Bantuan sekarang sudah banyak berdatangan, meskipun sempat terlambat. Saat ini pendistribusian sudah menyeluruh ke sembilan desa yang dilanda bencana," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009