Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memaparkan upaya pengendalian COVID-19 yang dilakukan selama pandemi kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian COVID-19 Pusat

Pemaparan oleh Nurdin Abdullah itu disaksikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Doni Monardo bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhajir Efendy di Posko Gugus Tugas COVID-19 Sulsel di Balai Manunggal Makassar, Minggu.

Nurdin Abdullah menyampaikan Pemprov Sulsel sudah melakukan massive tracking, intensive testing dan edukasi aktif yang diistilahkan dengan TRISULA atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulawesi Selatan.

Baca juga: Ketua GTPP: Peran tokoh lokal penting kendalikan COVID-19 di Sulsel

Upaya-upaya dimaksud, yakni memisahkan pasien sakit dan yang sehat, mencegah ODP menjadi PDP atau gejala ringan menjadi gejala berat karena pemantauan kesehatan yang lebih baik.

Selain itu, membentuk Duta COVID-19 sebagai edukator di masyarakat merupakan tujuan dari Program Rekreasi Duta COVID-19 sekaligus menjadi salah satu inovasi andalan dari Pemprov Sulsel.

"Khusus kasus ODP dan OTG yang ada di kabupaten/kota, menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dengan mengevakuasi OTG dan ODP di kabupaten ke tempat karantina di beberapa hotel yang disiapkan pemerintah provinsi," ungkapnya.

Dalam program ini, ada banyak kegiatan produktif yang dirancang untuk peserta. Misalnya, melakukan olahraga rutin setiap pagi, menyediakan nutrisi optimal, dukungan psikososial, pemantauan kesehatan, dan pemeriksaan laboratorium.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyelenggarakan kelas edukasi untuk menyiapkan peserta menjadi Duta COVID-19. "Ini sebagai bentuk pemberdayaan dalam mengedukasi masyarakat untuk pencegahan COVID-19 pada saat mereka sudah kembali ke lingkungan masing-masing," katanya.

Baca juga: Jubir Gugus Tugas sarankan Sulsel dirikan RS Darurat COVID-19

Nurdin Abdullah yakin kerja sama dan sinergi yang baik dengan Jajaran Forkopimda, Pemerintah Kabupaten/Kota dan seluruh elemen masyarakat adalah hal yang paling utama, dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.

Ia mengajak semua pihak untuk menanamkan sikap optimisme yang dibarengi dengan doa, bahwa Sulsel akan melewati pandemi COVID-19 dengan selamat.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Doni Monardo meyakini Sulsel sebagai lumbung pangan nasional akan bisa pulih dengan kekompakan, kebersamaan dan gotong royong, serta semangat untuk menghadapi virus corona.

"Walaupun hari ini angkanya tinggi, kita lihat nanti, tiga hingga empat pekan ke depan akan bisa lebih rendah, bahkan nol, karena dari kerja keras semua komponen masyarakat di Sulsel," kata dia.

Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus juga menyampaikan bahwa penanganan COVID-19 sudah "on the track", sehingga bisa menurunkan angka kematian melalui komunikasi (edukasi dan sosialisasi) kepada masyarakat serta pihak Rumah Sakit untuk Penanganan COVID-19.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulsel bertambah 64 menjadi 1.840 kasus

Baca juga: Presiden beri perhatian khusus kasus COVID-19 di Jatim, Sulsel, Kalsel

"Mudah-mudahan angka kesembuhannya di Sulsel semakin tinggi dan angka kematian juga jadi 0," pungkasnya.

Kunjungan jajaran pemerintah pusat ini disambut oleh Pj Wali Kota Makassar, pimpinan OPD, beserta unsur Forkopimda Sulsel.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020