Mataram (ANTARA News) - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Raiq Rusnawati, dilaporkan tengah sakit keras di tempat tinggal yang tidak diinginkannya di kolong jembatan Makkah Mustawa, Saudi Arabia.
Koordinator Advokasi Kebijakan Perkumpulan Panca Karsa (PPK) NTB, Endang Susilowati, yang berkomunikasi dengan Raiq mengatakan, Raiq sempat berbicara di telepon bahwa ia ingin pulang agar tidak mati di bawah jembatan itu.
Endang yang hendak menemui Gubernur NTB, M. Zainul Majdi, di Mataram Rabu mengatakan, ia tengah berkonsultasi dengan gubernur untuk mengupayakan langkah-langkah membantu tiga TKW NTB yang sudah tiga bulan tinggal di kolong jembatan Makkah Mustawa.
Dua dari tiga itu teridentifikasi bernama Baiq Rusnawati dan Nur Azizah. Seorang lainnya belum diketahui oleh LSM advokasi itu.
Endang pun berharap Gubernur NTB periode 2008-2013 yang berasal dari kalangan ulama dan pernah menjadi anggota Komisi X DPR-RI itu ikut membantu diplomasi politik untuk menyelamatkan ketiga TKW NTB dari kolong jembatan Saudi Arabia.
Tiga TKW NTB itu merupakan bagian dari 12 orang TKW yang hingga kini masih bertahan di kolong jembatan.
"Kami bekerja keras menghubungi berbagai pihak termasuk Gubernur NTB dan pihak konsulat serta Departemen Luar Negeri guna membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi ketiga TKW NTB itu," ujarnya.
Endang mengaku segera menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah untuk memantau perkembangan kesehatan Raiq Rusnawati yang tengah sakit keras itu.
Rusnawati dan dua orang rekannya sesama TKW asal NTB bekerja di Saudi Arabia melalui Perusahaan Pengerah Jasa TKI (PPJTKI) Youmba Bibah Abadi Cabang Sumbawa pimpinan Habibah Nurdiana.
Setelah dua tahun bekerja, ia melarikan diri dari rumah majikannya karena tidak tahan dianiaya dan tinggal di bawah kolong jembatan yang lokasinya berdekatan dengan Hotel Palestin.
"Dia (Raiq Rusnawati) mengaku pernah ditampar majikan laki-lakinya dan tidak digaji berbulan-bulan serta hanya diberi makan sekali saja," ujar Endang meniru sebagian ucapan Rusnawati dalam percakapan melalui telepon beberapa hari lalu.
Endang menambahkan, dua TKW asal NTB terutama Rusnawati yang tengah sakit keras itu sangat berharap dapat dipulangkan ke Indonesia agar tidak mati di kolong jembatan.
"Beberapa hari lalu seorang TKW asal Cianjur, Jawa Barat, yakni Halimah binti Kohar meninggal dunia di kolong jembatan itu secara mengenaskan. Rusnawati menyaksikan sendiri sehingga ngeri dan berharap bisa segera pulang ke Indonesia," ujarnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009