Surabaya, (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan untuk memberikan alokasi impor "raw sugar" tambahan sebesar 180.000 ton untuk menjamin stok gula di akhir tahun.
"Kita memberi izin impor raw sugar sekitar 180.000 ton untuk pabrik gula (PTPN) untuk menambah produksinya untuk bisa mengisi keperluan supaya stoknya cukup di akhir tahun untuk melayani di tahun depan yang tidak giling," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu.
Mendag menjelaskan impor raw sugar tersebut akan dilakukan sebelum musim giling berakhir karena tujuannya mengisi "idle capasity" pabrik gula.
"Rencananya sebelum musim giling berakhir pada November," ujarnya.
Mendag menjelaskan langkah tersebut diambil untuk menjamin kecukupan stok selama lima bulan saat belum musim giling tahun depan.
"Sekarang stoknya masih cukup, kalau tidak kita akan sesuaikan dengan impor raw sugar seperti yang sekarang dilakukan," tuturnya.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Depdag Diah Maulida menambahkan pembagian alokasi impor raw sugar sebanyak 180.000 ton itu akan dilakukan oleh Departemen Pertanian.
Menurut Diah, meski sudah ada alokasi impornya, namun Depdag belum menerbitkan izin impor.
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan impor raw sugar untuk industri rafinasi sekitar 1,6 juta ton dan impor gula rafinasi sebanyak 380.000 ton.
"Untuk impor rafinasi oleh industri makanan dan minuman baru terealisasi sebanyak 90ribu ton saja," ujar Diah.
Harga gula akhirnya mulai turun perlahan-lahan setelah naik terus sejak awal tahun hingga musim giling saat ini. Harga gula selama September 2009 mencapai 10.052 per kg naik dari Rp9.028 per kg selama Agustus 2009.
Harga rata-rata nasional per 8 September 2009 mencapai Rp10.041 per kg. Harga tertinggi terjadi di Manokwari sebesar Rp12.000 per kg dan terendah di Surabaya Rp9.400 per kg.
Mendag mengatakan saat ini harga lelang gula yang sempat menembus Rp8.500 per kg mulai turun hingga Rp8.000 per kg.
"Kita harap tidak ada lonjakan lagi dan stabil," katanya. Harga gula di Surabaya saat ini rata-ratanya mencapai Rp9.200 per kg.
Sebanyak 1.950 ton gula dari PTPN XI dan Asosiasi Kemitraan Pedagang Gula Tani Indonesia (AKANI) akan digunakan untuk pasar murah gula dengan harga Rp7.000 per kg.
"Secara nasional dilakukan di beberapa propinsi dengan volume 3,5 ton - 7 ton setiap titiknya," tutur Mendag.
Masyarakat dapat membeli gula dengan harga Rp7.000 per kg sebanyak 2 kg per rumah tangga.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009