JAKARTA, 8 September (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) -- Audit ritel GfK Indonesia atas ban mobil penumpang pada Juli 09 dilaporkan mendekati 110.000 unit ban mobil yang diperdagangkan di tingkat ritel, dengan nilai penjualan lebih dari USD 6,75 juta.
GfK Indonesia merilis laporan pengukuran ritel pertama ban mobil penumpang pascajual, yang meliputi wilayah Jakarta dan Surabaya. Menurut sensus ritel yang dilakukan oleh GfK di Jakarta dan Surabaya, saat ini terdapat total 435 toko ritel ban mobil yang terdiri dari: 300 Spesialis Ban Mobil, 110 Bengkel Mobil dan 25 Fast Fitter. Spesialis Ban Mobil merupakan bagian terbesar dari penjualan eceran ban mobil penumpang dengan 85% unit terjual melalui saluran inti ini. Hasil-hasil ini jelas menunjukkan pilihan konsumen atas toko "khusus" ketika mengganti ban.
Produsen ban Jepang saat ini memimpin pasar dengan hampir 70% pangsa kumulatif. Meskipun demikian, pangsa merek total produsen merek lokal melebihi 20%, setelah merek Jepang. Di Malaysia, kami melihat penjualan gabungan merek Eropa dan Amerika mengambil pangsa 40%. Namun, di Indonesia merek yang sama ini menguasai penjualan ritel kurang dari 10%.
Bapak Guntur Sanjoyo, General Manager GfK Indonesia, berkata, "Karena penjualan kuat mobil-mobil Jepang di pasar Indonesia, produsen ban Jepang diuntungkan dari loyalitas konsumen pada ban OEM mereka ketika mengganti ban. Pabrikan ban lainnya harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk memutus pola membeli ini. Kami percaya bahwa penempatan merek yang unik dan pendekatan berorientasi layanan memainkan peran penting untuk memberikan nilai harga yang lebih tinggi jika merek lain ingin menerobos atau melakukannya dengan baik."
Meskipun kinerja pembuat ban Jepang di Indonesia mendominasi, merek lokal masih berhasil menempatkan 5 model di antara 20 besar model terlaris pada Juli '09. Gabungan penjualan unit ke-20 model ini mengambil 70% dari pasar.
Berhubungan dengan popularitas mobil MPV dan city car di negara ini, Indonesia terutama dicirikan oleh ban berukuran kecil sampai menengah, yang ditunjukkan oleh ban bergaris tengah 15" ke bawah yang mengambil lebih dari tiga perempat pangsa pasar.
Produsen ban mobil haruslah memahami lingkungan ritel karena memungkinkan mereka memberikan dukungan kuat untuk ritel. Saran atau masukan yang dikumpulkan oleh GfK dari pengecer menunjukkan bahwa selain dari margin keuntungan, reaksi cepat atas keluhan merupakan salah satu faktor kunci dalam mempertahankan kepuasan dealer. Ini adalah titik paritas (persamaan) yang harus dicapai semua merek untuk bersaing baik di pasar eceran.
Tentang GfK Asia Pte Ltd
GfK Asia Pte Ltd (GfK Asia), anak perusahaan Group global GfK, adalah perusahaan riset terkemuka dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memberikan data pasar ritel dan teknologi terpercaya di Asia. Analis kami melacak berbagai pasar teknologi, termasuk: peralatan elektronik konsumsi, telekomunikasi, IT, peralatan listrik rumah tangga (besar dan kecil), optik, hiburan, otomotif, permainan dan juga pencitraan digital. GfK Asia mencakup lebih dari 55 kelompok produk dan lebih dari 350,000 model, dengan mengumpulkan data bulanan dari lebih dari 6,000 toko spesialis / independen serta lebih dari 170 pengecer terorganisir dengan 15,000 outlet. Metodologi disiplin ini, bersama dengan pengawasan operasi lapangan ketat di setiap negara, memungkinkan GfK Asia menghasilkan laporan berkualitas tinggi yang berisi informasi terpercaya yang dapat digunakan klien kami dengan percaya diri. GfK Asia, yang berbasis di Singapura, dengan kantor lainnya di India dan Jepang, menawarkan liputan menyeluruh negara-negara berikut: China, Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Korea, Taiwan, Hong Kong, Vietnam, dan Australia. Untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi laman web kami: http://www.gfkrt.com.
Catatan editor:
GfK Malaysia juga mengaudit Ban Mobil Penumpang di Kawasan Tengah Malaysia.
Kontak Media:
Lisa Williamson
Bryant Williamson Communications
Tel: +65-9100-4097
Email: Lisa@bryantwilliamson.com
SUMBER GfK Asia Pte Ltd
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009