Kalau awal-awal memang ada data penerima BST yang dobel

Majalengka (ANTARA) - Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Edi Suharto memastikan untuk data penerima bantuan sosial tunai (BST) tahap dua pada masa pandemi COVID-19 ini relatif sudah membaik dibandingkan sebelumnya.

"Kalau awal-awal memang ada data penerima BST yang dobel, namun sudah ada perbaikan," kata Edi di Majalengka, Minggu, saat meninjau langsung penyaluran BST tahap dua di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Edi menuturkan untuk penyaluran BST tahap dua yang melalui PT POS relatif semua sudah lebih baik dari pada sebelumnya.

Namun lanjut Edi, untuk penyaluran BST yang melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memang masih perlu perbaikan kembali dan pihaknya akan secepat mungkin memperbaikinya.

Baca juga: Proses penyaluran BST di Sleman-Yogyakarta dipantau Sekjen Kemensos

Baca juga: Kemensos: BST untuk 9 juta keluarga disalurkan pada Juni

"Dari Pos relatif lancar, memang ada laporan kecil mengenai data, namun bukan yang ke Kantor Pos. Data-data yang ke Himbara masih ada yang retur dan akan segera kita selesaikan," ujarnya.

Dia menjelaskan pada awal Juni ini, Kemensos sedang menyalurkan BST tahap dua di seluruh Indonesia dan kali ini pihaknya langsung meninjau penyaluran BST di Kabupaten Majalengka.

Edi melanjutkan untuk di Kabupaten Majalengka, Kemensos menyalurkan BST kepada sebanyak 22.100 warga yang terdampak pandemi COVID-19.

Dari hasil pengecekan di lapangan kata Edi, memang masih ditemukan warga yang belum mendapatkan BST tahap pertama.

"Untuk itu kami gabung dengan tahap kedua ini, jadi yang sebelumnya mendapatkan Rp600 ribu, berhubung baru bisa diambil pada tahap kedua jadi menerimanya Rp1.200.000," tuturnya.

Akan tetapi secara keseluruhan kata Edi, BST sudah tersalurkan kepada mereka yang memang berhak mendapatkannya.

Baca juga: Kemensos terus percepat penyaluran BST dan bansos lain

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020