Tasikmalaya (ANTARA News) - Korban gempa bumi di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, yang berdekatan dengan pantai laut selatan mulai turun bukit, setelah khawatir terjadi tsunami pascagempa 7,3 skala Richter, Rabu lalu.
"Warga sudah mulai kembali ke rumah dan mendirikan tenda di sekitar rumahnya yang hancur, padahal sebelumnya warga menyelamatkan diri ke bukit karena takut terjadi tsunami," kata Camat Cikalong, Iwan Ridwan, Selasa.
Dikatakannya warga sudah merasa tenang tinggal di tenda yang disediakan oleh departemen sosial maupun tenda yang didirikan warga di sekitar rumahnya yang hancur akibat diguncang gempa.
Bantuan dari perusahaan swasta maupun kelompok berupa sembako, selimut dan obat-obatan yang diberikan melalui pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya sudah diterima warga Cikalong.
"Warga sudah menerima bantuan yang cukup untuk beberapa hari, tapi warga yang mengungsi masih kekurangan bantuan untuk jangka waktu siaga selama 14 hari," katanya.
Sementara itu warga Cikalong pascagempa seluruhnya meninggalkan rumah dan mengungsi ke perkampungan yang memiliki dataran tinggi, karena khawatir terjadi gempa susulan dan menyebabkan tsunami.
Dijelaskannya meskipun tidak ada laporan akan terjadi tsunami namun masyarakat berbondong-bondong memilih mengungsi ke sanak saudara maupun lapangan terbuka di dataran tinggi, yang berlokasi sekitar 80 km dari pusat Kota Tasikmalaya.
Dikatakan Iwan, gempa yang melanda Kecamatan Cikalong dampaknya tidak begitu parah. Kerusakan bangunan tidak begitu parah dan korban pun hanya satu orang luka ringan.
Sementara itu di wilayah pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis masyarakat dan para nelayan sudah mulai beraktivitas seperti biasa, serta jumlah pengunjung wisatawan yang `ngabuburit` (menunggu waktu berbuka puasa) di pantai Pangandaran kembali normal.
Menurut anggota Balawisata pantai Pangandaran, Asep Dudi, situasi di pantai itu sudah kondusif, serta kondisi air laut pantai tampak normal.
"Ombak sejak gempa juga sudah normal, bahkan warga banyak yang sudah beraktivitas seperti biasa sejak dua hari terjadi gempa," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009