Kuta, Badung (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap memulihkan kinerja sektor pariwisata bahari seperti di Taman Wisata Perairan Giri Matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) selaras dengan penerapan normal baru.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Aryo Hanggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menegaskan bahwa Provinsi NTB adalah salah satu ikon wisata dunia, sehingga penerapan protokol normal baru perlu dikawal sampai detail di tingkat teknis pelaksanaan lapangan.
"Saya mengharapkan konsep-konsep yang sudah didapatkan dari berbagai sumber, termasuk melalui rapat virtual yang digelar KKP dapat menjadi masukan dalam penerapan protokol normal baru hingga level pelaksanaan teknis di lapangan," kata Aryo.
Baca juga: Hingga 2.700 wisatawan dievakuasi dari kawasan Gili Matra
Aryo mengatakan bahwa, perairan Gili Matra dan sekitarnya dengan luas 2.954 hektare merupakan salah satu kawasan konservasi perairan nasional yang saat ini dikelola oleh KKP melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.
Pemanfaatan Taman Wisata Perairan Gili Matra selama 10 bulan terakhir, lanjutnya, dinilai telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara hingga mencapai Rp3,5 miliar dengan jumlah aktivitas wisata diving atau selam mencapai 35.621 pengunjung domestik dan luar negeri yang didominasi wisman Eropa, Amerika, Australia dan Asia.
"Kami terus memberikan arahan dan mendorong BKKPN Kupang untuk berkoordinasi dan ikut terlibat langsung dalam menyiapkan protokol new normal pariwisata dan ambil bagian dalam penerapan, serta implementasi di lapangan," katanya.
Baca juga: NTB tutup destinasi wisata tiga Gili antisipasi virus corona
Selain aspek kesehatan, masih menurut dia, protokol normal baru pariwisata tersebut juga harus memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Sementara itu Kepala BKKPN Kupang, Ikram M. Sangadji mengharapkan penerapan normal baru di Gili Matra ini ke depan dapat menjadi pilot project (proyek rintisan) untuk penerapan normal baru di wilayah lainnya.
Ikram mengungkapkan, pemilihan Taman Wisata Perairan Gili Matra sebagai poyek rintisan penerapan normal baru karena wilayahnya termasuk ke dalam zona hijau COVID-19 dan akses keluar masuk ke pulau dapat diatur sehingga diharapkan penerapannya dapat berjalan secara efektif dan terkendali.
"Dengan terlaksananya protokol new normal pariwisata di TWP Gili Matra diharapkan dapat memberikan jaminan aman untuk berwisata sehingga para wisatawan asing maupun lokal tidak takut atau canggung untuk datang ke NTB," tuturnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020