Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membuat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi salah satu lokasi percontohan pembudidayaan udang berkelanjutan di Tanah Air.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pengembangan percontohan budidaya udang berkelanjutan diproyeksikan untuk merealisasikan arahan Presiden terkait target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024.
Slamet Soebjakto juga telah beraudiensi dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamani mengenai hal ini pada 3 Juni 2020.
Slamet mengungkapkan bahwa komoditas udang masih menjadi unggulan ekspor perikanan nasional dan merupakan penyumbang terbesar devisa ekspor perikanan setelah ikan tuna.
Baca juga: Ekspor udang vaname ditargetkan naik hingga 250 persen pada 2024
"Khusus untuk komoditas unggulan ekspor, kami masih andalkan udang sebagai pendulang devisa ekspor. Tahun lalu nilai ekspor udang menyumbang 39 persen terhadap total ekspor produk perikanan nasional. Tahun 2024 ada target naik 250 persen, oleh karenanya mulai tahun ini kita bersiap untuk genjot produksi udang nasional," ucapnya.
Selain itu, ujar dia, KKP bersama lintas kementerian terkait telah menetapkan pula peta jalan untuk pengembangan industri budidaya udang nasional.
"Road map sudah ada dan siap eksekusi. Intinya udang ini telah menjadi prioritas nasional, sehingga ada integrasi lintas sektor dalam mendukung pengembangannya," katanya.
Ia memaparkan untuk langkah konkrit jangka pendek, saat ini KKP telah merancang pengembangan percontohan dengan model budidaya udang berkelanjutan di daerah daerah potensial, dan Sukabumi diproyeksikan menjadi salah satu objek pengembangan.
Baca juga: Menteri Edhy ke pengusaha udang: Regulasi tidak akan semena-mena
Slamet menambahkan, saat ini tim KKP tengah melakukan identifikasi dan vetifikasi calon lokasi dan ditargetkan dalam waktu dekat sudah terealisasi.
"Nantinya percontohan ini kita kembangkan model budidaya udang berkelanjutan. Intinya target dari model ini yakni ada peningkatan produktivitas dan tentu lebih ramah lingkungan. Pola pengelolaannya akan dilakukan integratif, disamping manajemen pengelolaannya juga dilakukan secara kolektif. Jadi secara teknis baik dan secara kelembagaan bisa kuat. Sedang mengenai dukungan lintas sektoral, semuanya sudah kita petakan melalui roadmap dan saya kira pada intinya semua telah siap. Kemungkinan lokasi yang akan dikembangkan di Kecamatan Tegal Beuleut," tegas Slamet.
Slamet juga berharap dengan adanya percontohan ini nantinya keberhasilannya bisa direflikasi oleh masyarakat dan tentu secara langsung bisa menarik pihak investor untuk masuk.
Menurut dia, saat ini mulai banyak investor yang mulai melirik bisnis budidaya udang di berbagai daerah.
"Kabar baiknya, saat ini banyak pihak swasta mulai melirik bisnis ini, sebut saja di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo," ujarnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020