Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa menguat menembus angka Rp10.000 per dolar, karena pelaku pasar makin aktif melepas dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.995-Rp10.000 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.055-Rp10.065 atau naik 60 poin.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa, mengatakan, pasar uang di dominasi aksi lepas dolar, mereka ingin memiliki rupiah untuk berbelanja menjelang tibanya lebaran Idul Fitri.

Aksi lepas dolar cukup besar yang memicu rupiah meningkat tajam, sehingga melewati angka batas psikologis Rp10.000 per dolar, katanya.

Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa, di pasar tidak ada faktor positif yang mendorong rupiah menguat tajam, terutama dari internal, hanya fundamental makro Indonesia yang tetap baik.

"Kami optimistis rupiah akan terus menguat hingga menjauhi angka Rp10.000 per dolar," ujarnya.

Edwin Sinaga mengatakan, kenaikan rupiah saat ini dinilai masih kecil karena jauh dari lima persen yang naik 60 poin atau hanya mengalami kenaikan 0,6 persen dari posisi saat ini Rp10.000 per dolar.

Karena itu aktifitas pasar uang baik mengenai volume dan transaksi relatif kecil, ucapnya.

Ditanya kenaikan rupiah ada kaitannya dengan turunnya suku bunga bank, menurut dia kemungkinan besar juga tidak, karena penurunan bunga bank relatif masih kecil. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009