Semuanya mau pulang ke daerah asal, tapi tidak ada sarana  transportasinya makanya transit ke Tanjungpinang

Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak 334 warga Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat tertahan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sembari berharap bisa naik kapal Pelni tujuan Pontianak.

Mereka merupakan para pekerja yang sudah selesai bekerja di sektor Hutan Tanaman Industri (HTI) di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Mereka tiba di Tanjungpinang menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Tanjung Buton, Jumat (5/6) malam.

Baca juga: KKP Tanjungpinang tes swab puluhan ABK Kapal Sabuk Nusantara 48

"Semuanya mau pulang ke daerah asal, tapi tidak ada sarana transportasinya makanya transit ke Tanjungpinang sambil menunggu jadwal kapal Pelni," kata Kepala Kesehatan Pelabuhan (KKP), Agus Jamaluddin di Tanjungpinang, Sabtu.

Agus menyatakan berdasarkan hasil pemantauan thermal scaner, semua dalam keadaan sehat.

Baca juga: Dinkes Tanjungpinang prediksi jumlah pasien COVID-19 meningkat

Menjelang kepulangan ke Kalbar, kata dia, akan dilakukan tes cepat yang dikoordinasikan oleh Paguyuban warga Sambas yang ada di Tanjungpinang.

"Hasil rapid tes bila nonreaktif maka akan dilakukan pengukuran suhu, nadi, saturasi oksigen dan diterbitkan keterangan sehat," ungkapnya.

Baca juga: Kota Tanjungpinang menuju zona kuning COVID-19

Lebih lanjut, saat ini ke-334 warga Sambas tersebut diinapkan di salah satu rumah toko (ruko) di Kelurahan Tanjung Unggat.

Pekan lalu, Pemkot Tanjungpinang juga memfasilitasi pemulangan 83 warga Sambas ke daerah asalnya, setelah sempat berada di Tanjungpinang selama sekitar seminggu.

Baca juga: 65 personel SAR Tanjungpinang non-reaktif COVID-19


Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020