"Musyawarah hari ini setuju untuk mengizinkan layanan gunting rambut dan hair dresser dibuka mulai 10 Jun 2020 dengan SOP yang ketat," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob di Kuala Lumpur, Sabtu.
Pemerintah Malaysia mengambil keputusan tersebut setelah mempertimbangkan sumbangan sektor ini berjumlah RM13.5 miliar setahun.
Sektor ini melibatkan 74,500 tenaga kerja dari 16,728 pengusaha yang berdaftar.
"Aktivitas yang dibenarkan termasuk gunting rambut, cuci rambut, cukur jambang dan perawatan rambut, manicure dan pedicure serta cuci dan perawatan muka.
Bagi golongan yang berisiko yaitu individu yang berusia 60 tahun ke atas, proses gunting rambut diwajibkan setelah mengadakan janji dan tanpa kehadiran pengunjung lain dari kelompok umur lain," katanya.
Bagi anak-anak dibawah umur 12 tahun, ujar dia, orang tua diperbolehkan hadir bersama tetapi perlu mematuhi pemakaian alat pelindung diri seperti penutup muka dan face shield.
"SOP yang perlu dipatuhi termasuk pemakaian face shield oleh pekerja, pemakaian satu set gloves bagi setiap pelanggan dan jarak antara satu kursi perlulah sekurang-kurangnya dua meter," katanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020