Perusahaan ini akan melakukan go private atau menjadi perusahaan tertutup dengan cara melakukan delisting secara sukarela atau voluntary delisting.
Dalam pengumuman resmi manajemen Aqua yang dipublikasikan Selasa, disebutkan harga yang ditawarkan tersebut merupakan harga premium atau dengan kata lain perusahaan berani membeli harga saham publik 83,82 persen lebih tinggi dari harga pasarnya saat ini.
Harga perdagangan tertinggi atas saham Aqua di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada Selasa (8/9) ini yakni sebesar Rp244.800 per saham.
Harga tersebut juga mencerminkan 83,06 persen premium dari harga perdagangan tertinggi di pasar reguler BEI selama 2 tahun terakhir sebelum pengumuman dilakukan pada Selasa (8/9) ini.
Manajemen Aqua menjelaskan, tender offer itu merupakan bagian dari rencana perseroan untuk melakukan go private. Perseroan akhirnya memilih go private atas berbagai pertimbangan yakni, pemegang saham publik yang tidak dapat menjual saham mereka jumlahnya cukup signifikan.
Hal ini disebabkan perdagangan saham perseroan yang tidak likuid, jumlah pemegang saham publik yang terbatas dan fakta bahwa terdapat cukup banyak pemegang saham yang memegang saham odd lot yakni sekitar 220 pemegang saham dari 316 pemegang saham.
Berdasarkan situasi terakhir, perseroan percaya dapat membiayai sendiri kegiatan operasionalnya baik saat ini maupun masa datang.
Dari data kepemilikan saham pada akhir Juli 2009, pemegang saham publik asing hanya 1,54 persen, sedangkan publik Indonesia hanya 3,15 persen. Sisanya dimiliki pemegang saham pengendali Aqua yakni Tirta Investama sebanyak 94,35 persen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009