Sorong, Papua Barat (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat mengakui sebagian besar pasien terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) di provinsi tersebut adalah orang non Papua atau bukan penduduk asli Papua.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Barat Arnoldus Tiniap pada konferensi pers secara daring di Manokwari Sabtu mengatakan total pasien positif virus corona di Papua Barat hingga 6 Juni 2020 sebanyak 178 orang dan sebanyak 74 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Gugus Tugas Sorong nyatakan penumpang KMP Lema miliki surat izin masuk
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang diolah dengan kategori orang asli Papua dan orang non Papua atau luar daerah Papua yang terpapar virus corona tertinggi adalah non Papua sebanyak 162 orang atau 91,01 persen.
Sedangkan berdasarkan data yang diolah, kata dia, orang asli Papua yang terpapar virus corona di wilayah Provinsi Papua Barat sebanyak 16 orang atau 8,99 persen.
Baca juga: Tiga calon penumpang batal berangkat karena tes cepat COVID-19 reaktif
Menurut dia, keseluruhan kasus positif COVID-19 di Provinsi Papua Barat jika dipresentasikan berdasarkan jenis kelamin, maka pasien terpapar virus corona terbanyak di provinsi tersebut adalah laki-laki.
Dikatakan berdasarkan data yang diolah jenis kelamin laki-laki yang terpapar virus corona hingga 6 Juni 2020 berjumlah 116 orang atau 65, 17 persen.
Baca juga: 17 pasien positif COVID-19 Kabupaten Sorong sembuh
"Sedangkan pasien positif virus corona berjenis kelamin perempuan yang terpapar berjumlah 62 orang atau 34,83 persen," ujarnya.
Ia menambahkan jumlah pasien positif virus corona di Papua Barat masih tinggi sehingga diharapkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
"Kurangi keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, guna masker saat di luar rumah, rajin cuci tangan serta menerapkan pola hidup sehat demi melindungi diri dan keluarga," tambah dia.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020