Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Lebih dari 500 ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), belum dilengkapi fasilitas meja dan kursi, sehingga siswa menjalani proses belajar di lantai.
"Sekolah tersebut diantaranya, SDN 1 Sukamanah Kecamatan Sukatani, SDN 4 Sukajadi Kecamatan Sukakarya, dan SDN 2 Karang Bahagia Kecamatan Karang Bahagia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Drs. Rusdi, di Cikarang, Senin.
Menurutnya, hingga ini pihaknya sudah menggelar tender untuk pengadaan meja kursi untuk 304 ruang kelas
"Tahun ini sudah dialokasikan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBD 2009 sebesar lebih dari Rp11 miliar untuk pengadaan meja kursi sebanyak 304 ruang kelas," katanya.
Anggaran untuk satu ruang kelas, kata dia, sebesar Rp31 juta dengan jumlah 40 kursi dan 20 meja. Hingga kini pihaknya masih menggelar tender, direncanakan pada akhir tahun ini sudah bisa direalisasikan.
"Sisanya sebanyak 196 ruang kelas tanpa meja kursi akan dianggarkan pada APBD 2010. Jumlah itu pun masih bisa lebih, karena masih banyak meja kursi yang butuh penggantian. Saya targetkan 2010 sudah tidak ada lagi sekolah tanpa kursi meja," ujar Rusdi.
Secara terpisah Kepala SDN 1 Sukamanah, Solihin, Di Sukatani, Minggu, mengatakan saat ada ada sebanyak tiga lokal kelas yang tidak dilengkapi meja dan kursi.
"Ya mau bagaimana lagi, memang begini kenyataannya," ujarnya.
Menurutnya, situasi tersebut sudah dialami siswa sejak tiga tahun lalu. Pengajuan bantuan ke Pemkab Bekasi sudah sering dilakukan, namun belum mendapatkan respon.
"Hingga kini belum ada tindakan apapun, respon sudah pernah dijanjikan dengan pengadaan meja kursi pada tahun ini, tapi belum ada tanda- tanda apapun akan dibantu," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala SDN 4 Sukajadi, Naman. Menurutnya, sekolah yang baru saja dibangun sejak awal pembangunannya sudah tidak memiliki meja kursi.
"Saat itu alasan pemerintah adalah keterbatasan anggaran, sehingga tidak dilengkapi meja dan kursi. Ya terpakasa setiap hari siswa belajar di lantai, padahal bangunan sekolahnya sudah baru. Ini kan ironis sekali," katanya.
Pernyataan serupa juga dikatakan Kepala SDN 2 Karang Bahagia, Eber. Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
"Sudah sering saya diprotes oleh orang tua murid, namun mau menjelaskan bagaimana lagi, kenyataanya memang begini," katanya.
Eber berharap bantuan dari Pemkab Bekasi dapat secepatnya dilaksanakan mengingat proses belajar mengajar di lantai tidak efektif.
"Saat proses belajar mengajar dilakukan di lantai, banyak siswa yang tidak fokus dan memilih untuk bermain sambil berlari-lari, itu jelas tidak efektif dan berimbas pada mutu pendidikan di sekolah kami," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009