Tentu kami berharap melalui kerja sama yang terjalin, produk Balitbangtan khususnya Sorgum Bioguma lebih mudah dikenal dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.

Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan Indonesia Cerdas Desa (ICD), mitra program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kerja sama budidaya Sorgum Manis Bioguma Agritan di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung.

Melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani dua belah pihak secara virtual pada Jumat (5/6), ICD akan menerima 100 kg benih sorgum bioguma kelas breeder seed (BS) untuk dikembangkan di desa binaan berlokasi di Sumsel dan Lampung.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry di Jakarta, Sabtu, menyatakan kerja sama yang terjalin antarlembaga dan instansi merupakan langkah kongkret dalam mendiseminasikan hasil penelitian, terlebih masih banyak masyarakat yang belum mengenal komoditas sorgum.

Baca juga: Teknologi Taro, inovasi Balitbangtan antisipasi hama tungro

"Tentu kami berharap melalui kerja sama yang terjalin, produk Balitbangtan khususnya Sorgum Bioguma lebih mudah dikenal dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas," katanya.

Sorgum Bioguma merupakan varietas unggul baru (VUB) hasil inovasi Balitbangtan yang dilepas pada pertengahan 2019. Kelebihan varietas ini di antaranya potensi hasil biji rata-rata 7 ton per hektare, brix gula dalam batang mencapai 15,5 persen, volume nira mencapai 122 ml dan biomasa batang 44-54 ton per hektare.

Dari segi manfaat, biji sorgum dapat dijadikan pangan berupa beras dan tepung pengganti terigu. Nira dapat diolah menjadi gula cair, kecap dan bioetanol. Sementara batang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (silase) dan dapat diratun hingga tujuh kali.

Baca juga: Family farming, inovasi Balitbangtan wujudkan ketahanan pangan

Ketua Umum ICD, M Taufik mengatakan, bantuan benih sorgum Bioguma sebanyak 100 kg itu akan dibagi dua yakni 50 kg untuk di Sumsel dan 50 kg di Lampung.

ICD, lanjutnya, telah menyediakan lahan seluas 8.300 hektar untuk mengembangkan varietas unggul baru (VUB) rakitan Balitbangtan tersebut, yang mana hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraah masyarakat, khususnya petani.

"Kalau pengembangan ini berhasil, saya yakin akan menggiring para petani di wilayah-wilayah yang lahannya tidur untuk ikut menanam," katanya.

Baca juga: Diminati pasar, Balitbangtan terus kembangkan varietas unggul krisan

Sementara itu Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Mastur PhD meminta agar petani tidak hanya memanen biji sorgumnya, karena sorgum merupakan tanaman multiguna yang seluruh bagian tumbuhannya dapat dimanfaatkan.

"Nira pada batang sorgum ini bisa dijadikan bioetanol, ampasnya juga bisa jadi pakan sehingga pemanfaatannya menjadi lebih maksimal," ujarnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020