Jakarta (ANTARA) - "The Vast of Night" mengikuti petualangan satu malam Fay (Sierra McCormick), seorang siswi SMA sekaligus operator switchboard, bersama dengan Everett (Jake Horowitz), seorang penyiar radio di sebuah kota kecil bernama Cayuga, pada tahun 1950-an.

Di sebuah malam pertandingan basket pertama di kota tersebut, Fay tengah melakukan pekerjaannya sebagai seorang operator, sementara temannya, Everett melakukan siaran di radio tempatnya bekerja.

Berbeda dengan malam-malam biasanya, kali ini Fay menemukan suara misterius yang mengganggu sinyal radio di kotanya. Gadis itu juga menerima sejumlah panggilan telepon yang mengatakan bahwa mereka melihat "sesuatu" di langit.

Fay kemudian menghubungi Everett untuk menanyakan apakah ada pendengar yang juga mendengarkan suara misterius dan melihat benda melayang di atas langit.

Dari sini lah petualangan satu malam mereka dimulai.

Karakter Fay (Sierra McCormick) dalam "The Vast of Night" (2020). (Amazon Prime Video)

Memanfaatkan sumber daya terbatas dan naskah oleh James Montague dan Craig W. Sanger, sutradara Andrew Patterson menempatkan banyak cerita di ruang terbuka dan tertutup dengan pendekatan menarik untuk tokoh-tokohnya.

Penonton segera diajak mengelilingi kota kecil Cayuga dan mengenal seperti apa nuansa kota kecil tersebut, dan tentunya kedua tokoh utama, Fay dan Everett -- bagaimana kegiatan, hingga watak mereka.

Fay yang naif dan penuh semangat, ditambah dengan Everett yang lugas dan antusias dengan pekerjaannya, serasa menjadi kombinasi yang menyenangkan untuk menceritakan kisah ini dengan ketegangan yang dibangun melalui dialog yang rapat dan cepat.

Keduanya bergerak bersama untuk memecahkan misteri besar yang menghampiri kota kecil itu. Mereka seakan berhasil mencerminkan kebingungan dan pertanyaan yang menghampiri penonton.

Baca juga: YouTube susul Amazon masuk bioskop

Baca juga: Amazon Masuki Industri Film

Karakter Fay (Sierra McCormick, kanan) dan Everett (Jake Horowitz, kiri) dalam cuplikan "The Vast of Night" (2020). (Amazon Prime Video)

Mereka melacak petunjuk sepanjang malam dan mencoba untuk mengumpulkan teka-teki yang tampaknya berada di luar jangkauan mereka. Fay dan Everett yakin ada "sesuatu", namun tak mengetahui apa itu.

Sutradara Andrew Patterson juga memanfaatkan sejumlah teknik yang mendukung rasa tegang yang terbangun. Sejak awal, ia menggunakan pengambilan gambar berdurasi panjang (long take) di sejumlah adegan.

Alih-alih membuat bosan, teknik ini rasanya cukup efektif untuk menimbulkan antisipasi bagi penonton mengenai kejadian apa yang menanti karakternya.

Dengan sinematografer Miguel Ioann Littin Menz, Patterson mengubah kamera menjadi "mata" dan seakan melibatkan penonton langsung ke dalam latar Cayuga di era 1950-an ini.

"The Vast of Night" juga memberikan sejumlah tribute manis untuk tontonan sejenis di era yang sama, seperti "The Twilight Zone" (1959-1964) dengan pembukaan televisi hitam-putih yang berkedip-kedip tepat di awal film dimulai.

Selain memiliki visual dan dialog yang mengasyikkan untuk diikuti, film independen ini pun memiliki skor dan desain suara yang mendukung kedua elemen tersebut.

Meski tidak disaksikan di bioskop, suara-suara termasuk skor, musik, dan atmosfer dapat dirasakan secara penuh.

Baca juga: Film dokumenter Bruce Springsteen terjual ke Warner Bros

Baca juga: Film Battle of Surabaya diedarkan Amazon

Everett (Jake Horowitz, kanan) dalam cuplikan "The Vast of Night" (2020). (Amazon Prime Video)

Film debut Patterson sebagai sutradara ini bisa dibilang merupakan karya film sederhana, menarik, dan cerdas. Dengan sedikitnya karakter yang ada, bahkan kehadiran tokoh pendukung yang bicara dengan Everett lewat panggilan telepon saja dapat mengaduk-aduk emosi penonton.

Ekspresi dan respons Everett yang antusias sekaligus tegang itu menjadi sangat menggairahkan untuk diikuti, meskipun kita tidak melihat wajah lawan mainnya.

"The Vast of Night" menyuguhkan kesegaran dengan mengesampingkan elemen-elemen yang mendefinisikan film fiksi ilmiah (sci-fi) dalam beberapa tahun terakhir.

Film ini tidak memiliki aksi kejar-kejaran mobil, tabrakan, ledakan, orang dengan kekuatan super, hingga hadirnya sosok alien. Melalui kesederhanaannya, film ini seakan dekat dan mengajak penonton untuk berpikir dan memecahkan misteri ini bersama-sama.

Sutradara Patterson seakan ingin berkata bahwa film independen dengan budget minim pun bisa menciptakan tayangan sci-fi yang tak kalah seru dengan film blockbuster bergenre sama.

"The Vast of Night" dapat ditonton melalui Amazon Prime Video.

Baca juga: Aplikasi Amazon Prime Video kini tersedia di Apple TV

Baca juga: Amazon Prime Video sekarang tersedia di lebih dari 200 negara dan wilayah

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020