Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan proses tanggap darurat penanganan gempa bumi pada Rabu (2/9) di Jawa Barat masih terus berlangsung dan sesuai dengan prosedur penanganan bencana alam yang telah digariskan perundangan.
"Sebagaimana yang dialami oleh daerah lain di luar Jawa Barat, bahkan negara lain mengatasi bencana alam selalu ada tantangan dan permasalahan. Itu normal. Jadi kalau ada komentar di sana-sini itu biasa. Negara lain pun juga begitu. Yang penting jangan menghalang-halangi kesungguhan kita, pelaksanaan tugas kita untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat," kata Presiden dalam pengantar rapat membahas penanganan bencana alam di Istana Bogor, Senin siang.
Rapat tersebut dihadiri oleh Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Gubernur Jawa Barat Akhmad Heryawan.
Kemudian Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kepala BMKG Sri Woro dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) Syamsul Ma`arif.
Dalam pengarahannya pada awal rapat, Kepala Negara mengatakan, pemerintah tidak menolak bantuan dari mana pun, namun saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih dapat mengatasi dampak bencana alam tersebut dan memiliki kemampuan untuk memobilisasi sumber daya yang dimiliki.
Sementara atas pertanyaan tentang korban yang masih bisa diselamatkan mengingat kondisi kerusakan yang cukup parah, Yudhoyono menjawab pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat akan terus bekerja semaksimal mungkin untuk mencari, menyelamatkan dan menolong para korban, termasuk nanti saat memasuki tahap rehabilitasi.
"Itulah sebenarnya dua pertanyaan dan dua jawaban yang masuk ke saya. Apakah betul pemerintah menolak bantuan dan jawaban saya seperti itu. Kalau ada orang membantu apalagi di bulan suci Ramadhan, tentu pahalanya tinggi sekali. Saya kira pak Gubernur, kalau ada yang membantu Pak Gubernur juga alhamdulillah, membantu Pak Bupati yang terkena musibah kabupatennya juga bersyukur. Jadi tolong dilihat pertanyaan dan jawaban saya seperti itu. Kalau ada yang mengangkat-angkat di media massa, ya jelaskan. Bertanya hal yang sebetulnya gamblang sekali masalahnya. Terus kok tiba-tiba seperti tidak gamblang," kata Presiden.
Presiden mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama selama proses penanganan bencana alam tersebut terus berlangsung.
Rapat tersebut hingga pukul 14.30 WIB masih terus berlangsung di Istana Bogor. Usai rapat tentang penangangan bencana, Presiden dijadwalkan pada pukul 15.00 WIB akan membahas batik sebagai "global heritage" atau warisan budaya yang bersifat mendunia.
Pada malam hari pukul 20.00 WIB, Presiden menghadiri peringatan Nuzulul di Istana Bogor. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009