Keputusan Pemerintah untuk melanjutkan pengembangan prioritas PSN harus dilakukan dengan sangat selektif dan hati-hati
Jakarta (ANTARA) - Pelaksanaan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dampak dari pandemi COVID-19 harus dapat dilaksanakan secara selektif dan hati-hati.
"Keputusan Pemerintah untuk melanjutkan pengembangan prioritas PSN harus dilakukan dengan sangat selektif dan hati-hati, serta mengutamakan proyek-proyek yang tidak hanya dapat berdampak langsung pada peningkatan aksesibilitas wilayah demi pemerataan pembangunan, melainkan juga dapat menyerap tenaga kerja penduduk lokal dalam setiap tahapannya," kata Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Politisi Golkar itu mengimbau Pemerintah untuk mengutamakan prinsip pemerataan pembangunan dan penciptaan efek pengganda bagi ekonomi rakyat dalam mengembangkan proyek strategis nasional di tengah pandemi.
Menurut dia, di tengah kondisi pandemi seperti ini, Pemerintah memang dihadapkan pada pilihan yang sulit di mana kesehatan masyarakat tetap menjadi fokus utama, tetapi di sisi lain harus menanggulangi dampak pandemi yang telah melemahkan perekonomian.
PSN merupakan proyek yang dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki fungsi strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah, setidaknya 92 dari 223 proyek telah dirampungkan hingga tahun 2019 dengan nilai sebesar Rp4.183 triliun.
Pada 2020, penambahan PSN akan diprioritaskan pada proyek yang memiliki daya ungkit besar bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi, bernilai tambah terhadap penghematan devisa, menghasilkan ekspor, hingga menciptakan lapangan pekerjaan.
Pemerintah memperkirakan bahwa PSN akan menciptakan sekitar 19 juta lapangan pekerjaan baru secara agregat pada periode pembangunan tahun 2020-2024. Namun, dari 89 proyek baru senilai Rp1.422 triliun yang pemerintah rekomendasikan untuk masuk ke dalam daftar PSN 2020, lokasi proyek masih didominasi di Pulau Jawa dan Kalimantan, yaitu masing-masing 25 proyek dan 17 proyek.
"Sejak rapat pertama bersama dengan Bappenas sebagai mitra kerja Komisi XI, saya sering mengingatkan mengenai prinsip pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Pemerataan sangat penting untuk mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah terutama yang berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan usulan PSN baru ini mayoritas masih terkonsentrasi di pulau Jawa dengan estimasi anggaran paling besar dibandingkan di wilayah lain seperti Kawasan Timur Indonesia," kata Puteri Anetta.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) tetap berjalan agar dapat tetap menyerap tenaga kerja sekaligus mendorong pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi COVID-19.
"Dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden, PSN tetap harus berjalan karena PSN ini banyak serap tenaga kerja," ujar Menteri Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (29/5).
Erick mengatakan bahwa dengan stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah, diharapkan pada kuartal ketiga dan keempat perekonomian Indobesia kembali pulih setelah pada kuartal sebelumnya mengalami tekanan.
Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kementerian untuk memilah usulan 245 proyek strategis nasional (PSN) baru, agar mengerucut pada proyek prioritas yang dapat segera menggenjot pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
“Terkait dengan usulan 245 PSN baru, saya minta dilihat di lapangan, dihitung, dikalkulasikan rinci, mana yang direkomendasi, dan mana yang tidak direkomendasi,” kata Presiden dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (29/5).
PSN baru, kata Presiden, harus mampu mengungkit pemulihan ekonomi secara signifikan setelah tekanan pandemi COVID-19.
Baca juga: Erick: PSN tetap jalan untuk serap tenaga kerja dan pemulihan ekonomi
Baca juga: Sebanyak 89 proyek senilai Rp1.422 triliun direkomendasikan jadi PSN
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020