"Mulai pekan ini kami memperketat pengamanan Bandara Juanda sebagai upaya pencegahan dini atas bahaya terorisme," kata Juru Bicara PT Angkasa Pura I Juanda, Fritson Mansur, di Surabaya, Senin.
Pengetatan pengamanan itu dilakukan dengan menyiagakan 100 personel keamanan yang terdiri atas TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, kepolisian, dan petugas keamanan Bandara Juanda sendiri.
"Kalau biasanya kami hanya menyiagakan petugas keamanan bandara. Tetapi karena ada instruksi dari gubernur, jumlah keamanan ditingkatkan sebagaimana status keamanan Siaga I," katanya.
Pengetatan pengamanan di salah satu bandara internasional di kawasan timur Indonesia itu juga untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik.
"Kami juga telah siap menghadapi kepadatan arus mudik selama Lebaran Idul Fitri dengan mendirikan sejumlah posko," katanya.
Ia memperkirakan puncak kepadatan penumpang pesawat di Juanda, Surabaya, akan terjadi pada H-4 Lebaran. "Kami memprediksi puncak kepadatan penumpang, baik keberangkatan atau kedatangan akan terjadi pada H-4 Lebaran," katanya.
Ia menyebutkan, keberangkatan penumpang domestik dari Bandara Juanda pada H-4 diperkirakan mencapai 11.187 orang, sedangkan kedatangannya 15.178 orang.
Untuk keberangkatan penumpang internasional dari Bandara Juanda pada H-4 sebanyak 2.343 orang dan kedatangannya 2.049 orang.
"Jika dibandingkan hari-hari biasa, keberangkatan dan kedatangan penumpang, baik domestik maupun internasional, meningkat sekitar 30 sampai 40 persen," kata pria yang akrab disapa Sony itu.
Meskipun puncaknya pada H-4, pihaknya juga memprediksi adanya kenaikan jumlah penumpang selama musim mudik Lebaran tahun ini.
"Kami sudah memetakan adanya peningkatan penumpang itu selama 16 hari kerja mulai H-7 hingga H+7 Lebaran," katanya menambahkan.
Ia memperkirakan pada periode tersebut, jumlah penumpang, baik domestik maupun internasional, yang berangkat dan datang di Bandara Juanda mencapai 460.199 orang.
"Jumlah itu meningkat sekitar 10 sampai 15 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. Ini baru penumpang pesawat reguler, belum termasuk extra flight (jadwal penerbangan pesawat tambahan)," katanya.
Menurut dia, jadwal penerbangan pesawat reguler dari Bandara Juanda sebanyak 260 per hari. "Sementara untuk extra flight tergantung kebijakan maskapai penerbangan," kata Sony.
Sebelumnya Gubernur Jatim, Soekarwo, menginstruksikan semua pihak untuk melakukan antisipasi dan pencegahan dini terhadap bahaya terorisme.
Instruksi itu disampaikan gubernur di depan seluruh bupati/wali kota, komandan kodim, kepala polres, dan pihak terkait lainnya dalam rapat koordinasi mengenai antisipasi terorisme beberapa waktu lalu. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009