Jakarta (ANTARA) - Ketua Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid Hasan mengajak pemuda-pemudi Indonesia bangkit menuju fase normal baru kendati pandemi COVID-19 meninggalkan duka bagi masyarakat dunia.
"Banyak hal yang bisa dilakukan. Saatnya bangkit dan memberi sumbangsih bagi negara dan lingkungan sekitar, bermodalkan modal sosial dan nilai-nilai keagamaan," kata Arief dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Koordinator Gerakan Bangkit Dari Masjid itu juga mengajak seluruh pemuda muslim untuk mau ikut menjadi pionir dalam gerakan perubahan yang diusung Pemuda Dewan Mesjid Indonesia tersebut.
Menurut Arief, di fase transisi menuju kenormalan baru, umat Islam kini sudah boleh kembali ke tempat ibadah dan melaksanakan kewajibannya, seperti shalat berjamaah.
Baca juga: Gerakan Bangkit: Masjid harus jalankan peran sosial ekonomi
Namun, katanya, bagi pemuda, mereka tidak boleh lupa bahwa kebangkitan sebuah bangsa, selalu dimulai dari mereka. Di momen seperti ini lah, pemuda dapat menjadi titik tolak kebangkitan kembali bangsa Indonesia.
“Pemuda Indonesia punya modal sosial untuk bangkit sekaligus memberi dorongan yang besar bagi lingkungan sekitar. Kami menggagas Gerakan Bangkit dari Masjid yang sebenarnya terinspirasi dari gerakan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Demi membangun kesadaran kepada teman-teman pemuda untuk memfungsikan atau memerankan masjid sebagai lembaga yang berperan sosial dan ekonomi," kata Arief.
Mulai dibukanya masjid, lanjut Arief, mesti disyukuri oleh pemuda. Maka tak heran, DMI sangat mendukung dibukanya masjid terlebih dahulu di fase transisi ini, sebagai momentum bangkit dari masjid entah melalui ekonomi maupun sosial kemasyarakatan yang digerakkan para pemuda.
“Seperti yang disampaikan oleh pak Jusuf Kalla, bahwa dibukanya masjid terlebih dahulu adalah bentuk dari Sila Pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Sebuah bangsa harus memiliki roh dan simbolnya roh keagamaan kita ialah berdoa,” ujarnya.
Baca juga: Pemuda DMI ajak stakeholders kembalikan fungsi sosial-ekonomi masjid
Dorong Kolaborasi Pemuda
Melalui Gerakan Bangkit dari Masjid ini, Arief bersama DMI akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai organisasi kepemudaan untuk sama membantu negara bangkit, pasca pandemi yang menghantam sendi perekonomian.
Gerakan itu diikuti oleh berbagai organisasi remaja, pemuda masjid dan kepemudaan Islam. Sehingga kata Arief, pandemi justru menjadi momentum menyatukan para pemuda.
“Jadi Insya Allah, dengan dengan antusiasme melakukan kolaborasi dengan teman-teman pemuda lintas organisasi ini, Insya Allah kita optimis di masa yang akan datang masjid sekali lagi tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah tapi akan memainkan peran-peran yang lain," tegasnya.
Arief menambahkan salah satu kebangkitan melalui masjid ialah Dewan Masjid Indonesia yang paling cepat atau responsif sejak awal pandemi ini melanda.
"Kita melakukan penyemprotan ke hampir seluruh masjid di daerah-daerah episentrum. Kemudian juga membagikan sekitar 2 juta karbol ke masjid-masjid di daerah episentrum," ungkapnya.
Baca juga: DMI minta pemuda Islam kembangkan wisata religi berbasis masjid
Setelah itu, kata Arief, Dewan Masjid juga membuat dapur umat. Sistem “sister masjid” masjid yang besar membantu masjid yang kecil sebab di masjid yang kecil ini di sekitarnya banyak umat yang kena dampak dari COVID-19 ini.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020