Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia memperkenalkan Rencana Kebangkitan Kembali Ekonomi Nasional (Penjana) dengan tema Bersama Membangkitkan Ekonomi dalam fase pemulihan dampak pandemi COVID-19, yang mencakup 40 paket inisiatif senilai RM35 miliar atau Rp114 triliun.
"Dari jumlah ini sebanyak RM10 miliar merupakan suntikan fiskal langsung dari pemerintah," ujar Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada pidato Rencana Kebangkitan Kembali Ekonomi Nasional di Putrajaya, Jumat.
Muhyiddin mengatakan Penjana memiliki tiga bidang utama, yakni memberdayakan rakyat, meningkatkan perdagangan dan merangsang perekonomian.
"Untuk menangani tantangan masalah pengangguran yang meningkat dan memastikan kelangsungan pekerjaan, pemerintah akan memperuntukkan hampir RM9 miliar yang akan memanfaatkan sebanyak tiga juta tenaga pekerja melalui beberapa inisiatif," katanya.
Muhyiddin mengatakan pihaknya memahami keperluan warga yang menggunakan angkutan umum untuk keluar bekerja dan melakukan berbagai aktivitas lain.
"Untuk meringankan beban biaya pengangkutan, pemerintah akan memperkenalkan Program MY30 di mana pengguna hanya perlu membayar RM30 sahaja sebulan untuk menikmati pas perjalanan tanpa batas bagi pengangkutan umum di bawah Prasarana di Lembah Klang (Kuala Lumpur - Selangor). Inisiatif ini terbuka bagi semua warga dan akan berlaku mulai 15 Juni hingga akhir 2020," katanya.
Dia mengatakan sejak penularan wabah COVID-19 pemerintah telah menerima sumbangan dalam bentuk uang tunai dan peralatan pengobatan melalui tabung sumbangan, yang dikelola Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA) dan Kementerian Kesehatan Malaysia.
"Hingga kini, pemerintah terus menerima permintaan dari rakyat dan perniagaan yang ingin menyumbang kepada usaha untuk membangun ekonomi negara kembali," katanya.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, pemerintah akan menerbitkan obligasi senilai RM500 juta pada semester ketiga tahun ini.
"Dana yang terkumpul ini akan disalurkan untuk membantu pembiayaan perniagaan perusahaan mikro, terutama usaha wanita, internet di sekolah terutama di kawasan luar kota dan dana penyelidikan penyakit menular. Program ini terbuka bagi masyarakat dan perusahaan," katanya.
Baca juga: Positif COVID-19 harian di Malaysia kembali ke dua digit
Baca juga: Sekolah Indonesia Kuala lumpur siap dibuka dengan normal baru
Malaysia perpanjang "lockdown" hingga 9 Juni 2020
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020