Kepala Dinas Perindustrian dan Penanaman Modal, Kabupaten Gowa, H Abdul Kahar Atjo, Minggu, mengingatkan kepada warga sebelum membeli daging sapi, kerbau maupun ayam hendaknya memperhatikan terlebih dahulu karena modus penyuntikan air pada ternak kerap terjadi jelang Lebaran Idul Fitri.
``Kami meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan adanya daging suntikan maupun yang menggunakan formalin. Daging sapi yang akan dibeli harus diperiksa lebih dulu. Sedangkan daging ayam potong, harus dibeli dalam keadaan masih hidup dan baru dipotong setelah disepakati harganya,`` harapnya.
Menurutnya, daging ternak maupun ayam sengaja disuntik dengan menggunakan air agar berat timbangannya bertambah sehingga harganya bisa meningkat dua kali lipat.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional Gowa, daging sapi dijual dengan harga Rp 55 ribu/kg, sedangkan daging ayam potong masih dijual dengan harga Rp30 hingga Rp35 ribu/ekor untuk ukuran kecil. Sedangkan bagi ukuran besar dijual dengan harga Rp 40 ribu/ekor.
"Untuk saat ini harga ayam potong masih stabil meskipun kecenderungan peningkatan sudah mulai terjadi. Bahkan, cara-cara kotor seperti menambah berat dengan menyuntikkan air kerap terjadi," katanya.
Karena itu, untuk menghindari adanya daging suntik maka pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar sekaligus memeriksa daging yang dijual di pasaran.
Termasuk daging impor yang kini banyak dijual di pasaran. Apalagi, selama bulan Ramadhan dan menjelang lebaran ini, masyarakat perlu berhati-hati membeli barang terutama adonan kue yang sudah kadaluarsa.
Pantauan di Pasar Sentral Sungguminasa dan Pasar Minasamaupa harga daging ayam potong langsung naik karena pasokan yang setiap harinya datang baru tiba setelah tiga haria kemudian. Sedangkan masyarakat yang membutuhkan cukup banyak terutama mereka yang melakukan acara buka puasa.
Dg Nyau (40), salah seorang penjual daging ditemui mengaku, hingga kini harga daging masih tetap stabil yakni Rp 55 ribu/kg. Namun, menjelang lebaran nanti harga daging tersebut bisa naik antara Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu/kg. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009