Dakar (ANTARA News/Reuters) - Banjir di kawasan Afrika Barat telah merenggut sekitar 70 jiwa dan mengakibatkan ratusan ribu orang terancam penyakit pada musim hujan, kata seorang pejabat urusan kemanusiaan PBB kepada Reuters, Minggu.
Banjir, fenomena tahunan yang kali ini melanda Burkina Faso dan sedikitnya lima negara lain, telah menghancurkan persediaan padi dan bisa menyulut krisis pangan dalam beberapa pekan mendatang.
"Kami sudah menghitung hampir 70 orang tewas," kata Herve Ludovic de Lys, kepala wilayah Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Secara keseluruhan, sekitar 430.000 orang di Burkina Faso, Senegal, Ghana, Mali, Mauritania dan Pantai Gading mengalami kerusakan rumah mereka dan berisiko terserang penyakit karena kurangnya air bersih, kesehatan yang memburuk atau masalah lain, katanya.
"Orang-orang ditampung di sejumlah sekolah dalam kondisi sangat menyedihkan," katanya mengenai situasi di Burkina Faso, dimana pekerja bantuan pekan ini menyatakan bahwa banjir telah merusak jembatan dan jalan serta mengganggu pekerjaan kemanusiaan darurat.
"Banyak lumbung padi tradisonal hancur dan itu bisa menimbulkan masalah lebih lanjut dalam hal keamanan pangan," tambah pejabat PBB itu, mengenai dampak regional hujan yang akan berlangsung hingga tiga pekan mendatang dan bahkan meningkat menjelang berakhirnya musim hujan.
Pada 2007, sekitar 300 orang tewas dan lebih dari 800.000 orang terkena dampak banjir di Afrika Barat ketika rumah, panen dan prasarana mereka hancur.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009