Pada session ke-19 melawan Uruguay, Indonesia turun dengan kombinasi Henky Lasut-Eddy Manoppo dan Bambang Hartono-Munawar Sawiruddin. Walaupun sempat bermain imbang di papan-papan awal, namun pelan-pelan Indonesia berhasil unggul 48-22 Imp atau menang 21-9 VP, demikian siaran pers PB Gabsi, Minggu.
Session berikutnya ke-20 melawan Afrika Selatan, NPC Santje Panelewen mengganti pasangan Bambang Hartono-Munawar Sawiruddin dengan Deny Sacul-Arianto Karna Djajanegara. Kombinasi kedua pasangan ini membungkam Afsel dengan 33-15 atau menang 19-11 VP. Dengan hasil dua kali menang itu Indonesia naik ke posisi delapan.
Pada session ke-21 yang sangat menentukan melawan AS 2 , Indonesia kembali turun dengan komposisi pemain seperti pada session ke-19. Membutuhkan kemenangan 21-9 VP agar aman posisinya dari kejaran saingan-saingannya, Indonesia hanya berhasil seri 50-50 Imp atau 15-15 VP.
Untung saja dewi fortuna masih berpihak ke Indonesia, karena saingan utama Jepang hanya berhasil unggul 18-12 VP dari Kanada. Dengan hasil itu maka Indonesia akhirnya menempati peringkat delapan dengan 341.50, sedangkan Jepang peringkat sembilan dengan 340 VP hanya tepaut 1,50 VP.
Malam ini, Minggu, Indonesia berhadapan dengan Belgia karena Inggris yang diberi kesempatan memilih pertama menjatuhkan pilihan kepada Mesir sebagai lawannya di perempat final. Belgia menjatuhkan pilihan kepada Indonesia. Polandia kemudian memilih Swedia sehingga membuat kedua regu dari Amerika Serikat harus saling berhadapan di babak perempat final.
Babak perempat final akan berlangsung dua hari memainkan 6 segmen @ 16 papan.
Non Playing Captain Santje Panelewen telah menetapkan kombinasi Henky Lasut-Eddy Manoppo dan Bambang Hartono-Munawar Sawiruddin yang akan diturunkan pada segmen pertama melawan Belgia. Belgia menurunkan Kaplan Alain-Bollack Bogdan dan Johson David-Stas Jacques.
Berikut hasil akhir babak penyisihan d`orsi Bowl
1 Inggris 402
2 Belgia 378,50
3 Polandia 371
4 AS 1 365
5. AS 2 361
6 Mesir 352
7 Swedia 344
8 Indonesia 341,50
9 Jepang 340.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
