Slawi (ANTARA News) - Masjid Jami Pekuncen yang berdiri di Tegal Arum, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan salah bangunan peninggalan Islam yang dibuat Sunan Amangkurat I sebagai salah satu tempat penting untuk penyebaran Islam kala itu.
"Sunan Amangkurat juga merupakan penyebar ajaran Islam di Tegal Arum, terbukti dari adanya masjid jami yang hingga sekarang masih berdiri," kata Juru Kunci Makam Sunan Amangkurat, Masruri, di Slawi, Minggu.
Masjid itu, katanya, semula dibangun secara sederhana di Tegal Arum sebagai tempat awal penyebaran Islam terutama bagi masyarakat setempat.
Ia menjelaskan, atap masjid pada mulanya dibuat dari bahan sirap berupa potongan kayu jati yang disusun rapi dan kuat sehingga membentuk atap bangunan.
"Bahkan pembangunan masjid juga dilakukan di daerah lain yang fungsinya sebagai tempat penyebaran ajaran Islam seperti di Sukaraja dan Ajibarang," katanya.
Hingga 2009, katanya, masjid itu telah tiga kali dipugar seiring dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khas era Kerajaan Mataram Islam.
"Para perawat Masjid Jami Pekuncen adalah pihak Dinas Purbakala Provinsi Jateng, Dinas Pariwisata Jateng, Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta dan dua pura Kasultanan Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, petugas dari sejumlah institusi itu tidak hanya merawat masjid tetapi juga makam Sunan Amangkurat yang keturunan Keraton Mataram itu.
"Makam Sunan Amangkurat I berdekatan dengan Masjid Jami Pekuncen, tepatnya berada di depan masjid," katanya.
Ia menjelaskan, hingga saat ini kubah masjid, bedug, dan mimbar masih asli sejak tempat itu dibangun sedangkan hampir seluruh bagian lainnya telah adalah hasil pemugaran.
"Berdasarkan catatan sejarah, Sunan Amangkurat dilahirkan di Mataram tahun 1646 dan meninggal dunia pada 1677 masehi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009