Syuhada (35) salah seorang warga yang mengungsi mengatakan sejak terjadinya gempa bumi Rabu lalu, bantuan sembako yang datang dari TNI Kodim Ciamis, beberapa kelompok dan instansi swasta, sedangkan dari pemerintah baru dua kali memberi bantuan.
"Bantuan yang sudah diberikan hanya cukup untuk satu hari dan sekarang warga kekurangan bahan makanan," katanya di tempat pengungsian, Minggu.
Dikatakannya, bantuan yang telah diberikan berupa mie dan beras dari komunitas Budha Suci, Indosat, dari kepresidenan dan TNI, yang seluruhnya dibagikan kepada warga di pengungsian sudah habis dalam satu hari satu kali pembagian.
"Jadi warga hanya menunggu bantuan lagi. Sekarang saja (Minggu, red) yang baru dibagikan dari kepresidenan sudah hampir habis," katanya.
Tenda pengungsian yang sudah tersedia dipasang sebanyak delapan tenda besar dari TNI, satu tenda dari Indosat, dari Budha Suci 100 tenda kecil dan satu tenda besar yang digunakan untuk kegiatan belajar.
Diharapkannya ada tambahan tenda baru dari pihak lain khususnya dari pemerintah daerah kabupaten Ciamis segera menyediakan tenda besar untuk warga di pengungsian yang berjumlah sebanyak 515 orang.
"Tenda belum cukup menampung warga di pengungsian," katanya.
Sementara itu menurut petugas Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, wilayah Kecamatan Mangunjaya merupakan daerah yang mengalami kerusakan rumah dan fasilitas umum cukup parah. Korban jiwa meninggal dunia enam orang di Kabupaten Ciamis, dua orang diantaranya dari Mangunjaya.
Kecamatan Mangunjaya yang mengalami kerusakan cukup berat yakni Desa Sindang Jaya, Kersa Ratu, Cirapuan, Babakan, dan Hegarmanah, seluruh bangunan di desa tersebut 80 persen hancur.
"Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda," katanya.
Sementara itu jarak tempuh menuju wilayah Kecamatan Mangunjaya sekitar 40 kilometer dari kota Ciamis, dengan keberadaan titik lokasi pengungsian di pedalaman dari jalan raya Ciamis-Pangandaran.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009