"Bantuan untuk korban bencana cukup banyak, tapi memang masih ada kendala dalam distribusi, sehingga beberapa titik belum terjangkau," katanya usai menemui perwakilan korban luapan lumpur Lapindo di rumah dinasnya di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu sore.
Distribusi bantuan, katanya, terganggu karena sebagian jalur jalan menuju ke lokasi-lokasi yang terkena dampak gempa tidak mudah dilalui. "Pemerintah daerah harus segera mengatasi masalah ini," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah kabupaten dan provinsi punya otoritas untuk mengeluarkan stok beras yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan korban gempa. "Jadi seharusnya itu tidak jadi masalah," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa.
"Bantuan rehabilitasi akan diberikan, tapi bentuknya seperti apa dan berapa besar, akan dibahas lebih dulu," jelasnya.
Rabu (2/9) lalu, gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya pada kedalaman 30 km mengguncang sebagian wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Sabtu (5/9) jumlah korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 70 orang dengan rincian, Kabupaten Cianjur (27), Kabupaten Garut (7), Kabupaten Sukabumi (3), Kabupaten Tasikmalaya (4), Kota Tasikmalaya (5), Kabupaten Bandung (15), Kabupaten Bandung Barat (1), Kabupaten Bogor (2), dan Kabupaten Ciamis (6).
Selain itu, di Kabupaten Cianjur 32 orang masih dinyatakan hilang.
Gempa juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur, bangunan publik dan perumahan penduduk.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009