Juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra di Jakarta, Minggu mengatakan, paket konversi yang dibagikan ke konsumen rumah tangga dan usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai 77,4 persen atau lebih tinggi dari target normal sebesar 66 persen per 3 September 2009.
"Sampai 3 September 2009, Pertamina sudah membagikan sebanyak 18,39 juta paket konversi dari target keseluruhan tahun 2009 sebesar 23,77 juta unit atau mencapai 77,4 persen," ujarnya.
Menurut dia, minyak tanah yang sudah ditarik sepanjang tahun 2009 sebagai konsekuensi program konversi mencapai 3,26 juta kiloliter.
Sedang, lanjutnya, secara akumulasi, paket konversi elpiji 3 kg yang dibagikan sejak tahun 2007 mencapai 37,44 juta unit.
Basuki menambahkan, saat ini, pelaksanaan program konversi masih berjalan di Propinsi Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Program konversi minyak tanah ke elpiji merupakan upaya pemerintah mengurangi subsidi minyak tanah yang cukup besar.
Melalui program yang diharapkan tuntas pada 2011 tersebut, konsumsi minyak tanah yang pada 2006 mencapai sekitar 10 juta kiloliter per tahun dapat dipangkas menjadi hanya dua juta kiloliter per tahun.
Pada 2010, alokasi subsidi minyak tanah ditargetkan hanya sebesar Rp12,5 triliun atau jauh menurun dibandingkan 2006 yang masih sekitar Rp40 triliun. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009