Stockholm (ANTARA News) - Uni Eropa Jumat mengatakan, Iran harus memilih antara bantuan Uni Eropa untuk pembangunan tenaga nuklirnya untuk kepentingan damai, atau sanksi keras jika pihaknya gagal melepas dugaan program senjata atomnya tersebut.
"Jika mereka siap untuk berunding dengan kami, kami juga siap untuk bekerja sama dengan mereka. Jika mereka memutuskan untuk berkonfrontasi, kemudian konfrontasilah yang akan terjadi," kata Menteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt, kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Swedia saat ini menjabat sebagai ketua Uni Eropa.
"Kami punya tawaran yang sangat bermurah hati untuk dirundingkan. Kami ingin bekerja sama dengan Iran mengenai sejumlah bidang, termasuk teknologi nuklir," katanya kepada para wartawan pada pertemuan para menlu Uni Eropa di Stockholm.
Pada Kamis lalu, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengabaikan ancaman pemberlakuan sanksi baru terhadap Iran berkaitan dengan program nuklirnya, sehari setelah negara-negara kuat dunia mendesak Teheran untuk bertemu dengan mereka bulan ini.
Dalam pertemuan itu, mereka akan membahas sengketa nuklir tersebut.
Pejabat-pejabat Iran lainnya mengatakan secara terpisah, bahwa Iran akan segera melangkah untuk mewujudkan paketnya, merujuk pada usulan yang belum diungkapkan kepada negara-negara kuat dunia.
Usulan tersebut telah dibicarakan Teheran selama beberapa bulan, sebagai cara untuk membantu pemecahan masalah internasional itu.
Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, yang membawa negara-negara Barat berusaha melakukan perundingan dengan Iran, mengatakan bahwa dia belum tahu tentang adanya usulan-usulan tersebut.
Solana mengatakan, dia belum mengatakan kepada Iran kapan dokumen diberikan, tapi mengharapkan akan berbicara dengan mereka dalam beberapa jam mendatang.
Menlu Finlandia, Alexander Stubb, mengatakan dia berharap Iran akan merespon tawaran dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Obama telah menetapkan batas-waktu untuk melakukan diskusi-diskusi dengan Iran ...jika kami tak mendapat kemajuan dalam perundingan mengenai proliferasi nuklir, maka akan ada sanksi-sanksi lagi, itu jelas," katanya.
Stubb mengatakan, pengumuman Korea Utara Jumat bahwa pihaknya berhasil dalam melakukan uji pengayaan uranium, yang merupakan isyarat makin dekatnya dalam pembuatan senjata nuklir, juga sangat penting.
"Kami semua tahu bahwa bagian-bagian dunia ... Timur Tengah, Persia (Iran), dan bagian-bagian Asia, termasuk Korea Utara, mungkin sebagai tempat yang sangat berbahaya di dunia sejak sekarang.
"Tapi berita-berita yang kami dapat dari Korea Utara tidak akan memfasilitasi hal itu," katanya.
Sementara itu Menlu Inggris, David Miliband, mengatakan bahwa pengumuman Korea Utara itu menunjukkan pentingnya respon bersama internasional untuk mencegah penyebaran senjata-senjata atom.
"Ini menunjukkan bahwa pada 2009 dan 2010 adalah tahun-tahun di mana Perjanjian Non-Proliferasi sedang diuji, yang tak pernah terjadi sebelumnya, dan itu memerlukan perhatian ekstra dari kita semua," katanya.
Obama memberikan batas waktu kepada Iran sampai bulan ini untuk memberikan jawaban atas tawaran perundingan dari enam negara kuat dunia atau menghadapi hukuman yang lebih keras.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
gt aje kok sewot bin repot hihihi...
Iran tidak boleh menggunakan teknologi nuklir walau untuk Listrik.
Kerjasama macam apa hai orang-orang kafir. Emang bodoh ama Iran bisa diancam yang ngak berdasar seperti itu. Maju Iran, martabat negara tertindas oleh ketidakadilan global ada dipundakmu.