Makassar (ANTARA News) - Kapal Mesin (KM) Hidup Bahagia asal Kalimantan Timur (Kaltim) dihadang dan diancam akan diledakkan oleh para awak enam kapal nelayan di perairan Makassar, Sabtu (5/9).

KM Hidup Bahagia yang mengangkut sembilan ton ikan Layang ini dihadang dan dikepung oleh enam kapal nelayan kecil atau "Jolloro" setelah melawati pulau Langkai atau sekitar 5 mil dari pulau Kondingareng, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, sejak pagi.

Namun setelah mendapat bantuan dari tim dari Jajaran Polisi Resor (Polres) Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Makassar, Sabtu (5/9) sekitar pukul 19.00 Wita malam, kapal Kaltim yang masuki jalur kapal Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere Makassar ini akhirnya lepas dari kepungan para nelayan.

"Kapal akan diledakkan jika masih masuk ke Makassar," kata Kasim (39), salah satu anak buah kapal (ABK).

Kasim menceritakan, kapal dihadang dan dikepung oleh enam kapal nelayan dan beberapa mengacungkan parang sambil mengancam akan melemparkan bom jika kapal itu tidak keluar dari perairan Makassar.

Kapal dengan nakhoda bernama Mansyur tersebut lalu berbalik arah dan dikejar selama 15 menit hingga ke laut lepas selat Makassar.

"Kami langsung putar haluan ke Barat, ke arah laut Selat Makassar dan kapal kami masih dikejar selama 15 menit. Terpaksa kami harus lewat jalur lain hingga kami dikawal Polisi untuk masuk ke Paotere karena kami takut mereka menunggu kami disana," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa KM tersebut terpaksa pindah jalur perairan, yang melewati perairan pantai hingga pihak Polres KP3 datang untuk menjemputnya dan mengawalnya sampai ke TPI Paotere Makassar, sekitar pukul 19.00 Wita.

"Kami berkomunikasi dengan beberapa nelayan lewat radio dan akhirnya polisi datang untuk menjemput dan mengantar sampai Paotere, " ujarnya.

Kepala Polres KP3 Makassar, Ajun Komisaris Polisi Sri Rejeki, mengungkapkan bahwa penghadangan kapal dari Balikpapan Kaltim di tengah laut ini diduga dilakukan oleh sejumlah warga pulau dan nelayan yang melarang ikan dari Kalimantan masuk ke Makassar, karena dapat menjatuhkan harga ikan di pasaran.

"Diduga penghadangan tersebut terkait dengan ikan yang dibawa oleh nelayan Kalimantan ini dapat menjatuhkan harga ikan di sejumlah pelelangan ikan di Makassar," ungkapnya

Menurutnya, penghadangan kapal yang membeli ikan di Masalima Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini diduga berasal dari pulau Kodingareng dan Pulau Langkai dan penghadangan tersebut disinyalir terkait dengan motif persaingan usaha penjualan ikan di Makassar.

"Kami baru akan memeriksa Juragan kapal dan para ABK-nya untuk dimintai kesaksian saat terjadinya penghadangan itu," ungkapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009