Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono mengingatkan harga pupuk kimia diperkirakan bakal mengalami kenaikan jika subsidi tidak ditingkatkan.
Usai melakukan panen padi di Desa Tetaan, Kecamatan Panengahan Lampung Selatan, Lampung, Sabtu dia menyatakan, kebutuhan subsidi pupuk untuk tahun depan diperkirakan mencapai Rp24 triliun sedangkan 2009 subsidi yang diberikan Rp11,3 triliun.
"Jika tidak disubsidi maka harga pupuk akan naik namun kalau dipenuhi semua subsidinya mencapai Rp24 triliun," katanya.
Untuk itu, menurut Anton, seharusnya petani tidak lagi bergantung pada pupuk kimia guna memupuk tanamannnya sebaliknya akan lebih baik jika memanfaatkan pupuk organik.
Mentan mengakui, saat ini penggunaan pupuk organik di kalangan petani masih sangat rendah bahkan 30 persen dari produksi padahal harganya lebih rendah dari pupuk anorganik.
"Ketika pupuk organik harganya Rp1.000/kg tidak banyak petani yang tertarik membelinya bahkan lebih memilih urea yang harganya Rp1.200/kg," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah untuk tahun depan akan meningkatkan subsidi bagi pupuk organik sehingga harganya turun menjadi Rp500/kg untuk meningkatkan penggunaan pupuk tersebut di kalangan petani.
Menurut dia, menggunakan pupuk kimia yang berlebihan mengakibatkan kerusakan pada areal persawahan karena menyebabkan matinya organisme yang menyuburkan tanah.
"Untuk itu sudah seharusnya petani kembali menggunakan pupuk organik agar tanah yang telah rusak bisa kembali diperbaiki," katanya.
Selain itu, Anton mengungkapkan, pemberian subsidi pada pupuk kimia selama ini justru banyak menimbulkan penyelewengan di lapangan yang akhirnya justru petani kesulitan memperolehnya.
Bahkan jika ada di lapangan harganya sudah melebihi ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu selama 4-5 September 2009 Mentan sempat meninjau unit penggemukan sapi LM3 Pondok Pesantren Baitur Nur di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.
Selain itu, unit penggemukan sapi program Sarjana Membangun Desa(SMD) di Desa Karang Tengah, Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009