Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Turki Mehmet Simsek menilai hubungan ekonomi dan pariwisata Turki-Indonesia yang selama ini telah berjalan baik masih belum terlalu optimal, padahal masih sangat banyak potensi yang seharusnya bisa ditingkatkan dan dikerjasamakan.
"Kedua negara sama-sama memiliki potensi ekonomi dan pariwisata yang sangat besar. Namun demikian potensi tersebut masih belum bisa dimanfaatkan secara optimal," kata Mehmet Simsek di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut dikemukakan ketika menyampaikan pidatonya saat acara peresmian pembukaan jalur penerbangan Istanbul-Jakarta pp oleh maskapai penerbangan nasional Turki, Turkish Airlines, yang dihadiri oleh Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Menurutnya, untuk bidang pertambangan dan energi misalnya, kedua negara sama-sama sebagai negara yang memiliki kekayaan minyak dan gas.
Adanya kekayaan sumber daya alam itu, katanya, seharusnya bisa dikerjasamakan dan ditingkatkan atas dasar saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi kedua negara dan masyarakat.
"Kedua negara seharusnya bisa saling melakukan kerja sama bidang energi atas dasar saling menguntungkan dan saya berharap hal itu bisa terwujud," kata Simsek.
Demikian pula untuk kerja sama investasi, katanya, kedua negara juga bisa melakukan kerjasama investasi berbagai bidang termasuk sektor perdagangan serta keuangan.
Di bidang pariwisata, tambahnya lagi, kedua negara sama-sama memiliki keindahan alam yang sangat baik sehingga layak dikunjungi oleh masing-masing wisatawan dari Indonesia dan Turki.
"Indonesia memiliki ribuan pulau yang sangat indah dan ini tentunya bisa menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan Turki," katanya.
Dia menilai dengan telah dibukanya jalur penerbangan Istanbul-Jakarta menggunakan Turkish Airlines, diharapkan hal itu akan makin mempermudah kedua negara untuk meningkatkan kerjasama berbagai bidang seperti yang diharapkan.
Pihaknya juga sangat mendukung maskapai penerbangan nasional Turki tersebut membuka jalur kedua negara, apalagi pada 2011 akan melakukan penerbangan langsung Istanbul-Jakarta, tanpa harus transit di Singapura seperti saat ini.
"Saya optimistik hubungan kedua negara akan meningkat di masa-masa mendatang dengan telah dibukanya jalur penerbangan kedua kota tersebut," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009