Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Belitung Timur, Dra
Gunawati di Manggar, Sabtu, mengatakan, kesuksesan film laskar pelangi telah memunculkan Kabupaten Belitung Timur ke dalam peta sebagai daerah wisata yang diperhitungkan sehingga momentum ini harus dimanfaatkan optimal.
"Citra Kabupaten Laskar Pelangi (sebutan lain Kabupaten Belitung Timur) cukup luar biasa. Pada saat akan bangkit untuk mendorong kepariwisataan Belitung Timur khususnya dan Bangka Belitung umumnya bersamaan dengan itu ada film Laskar Pelangi `meledak` di pasaran," kata Gunawati.
Ia mengemukakan pencitraan yang sempat ia perkirakan akan memakan waktu cukup lama justru terjadi dengan cepat dipicu film laskar pelangi.
Namun demikian, katanya, sukses film Laskar Pelangi tidak membuat pekerjaan pariwisata kita berhenti sampai disitu saja. Masih ada setumpuk pekerjaan rumah yang perlu menjadi perhatian semua pihak agar pariwisata kita benar-benar berdiri tegak.
Ia menyebutkan, pembenahan itu salah satunya menyangkut akomodasi yang masih belum banyak tersedia. Pekerjaan rumah lainnya adalah Belitung Timur masih butuh waktu untuk mempersiapkan masyarakatnya menjadi tuan rumah pariwisata.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembenahan pintu gerbang masuk ke daerah
Belitung Timur. Pelabuhan laut dengan fasilitas yang memadai masih perlu pembenahan lebih lanjut.
Tentang promosi, ia mengakui promosi wisata Belitung Timur masih jauh kurang.. Sebab itu, pihaknya akan memanfaatkan sarana apapun untuk promosi yang sifatnya
menguntungkan bagi Kabupaten Belitung Timur.
"Promosi kita masih kurang. Akomodasi juga masih kurang. Tapi kalau menunggu semua itu siap, kapan kita akan bergerak, kita akan tertinggal. Pariwisata ini
terintegrasi dengan semua sektor," katanya.
Soal promosi wisata Belitung Timur yang masih kurang juga diakui beberapa kalangan yang baru tahu tentang Belitung Timur menjadi lokasi wisata dan sebelumnya mereka tidak tahu apapun tentang Belitung Timur.
"Begitupun dengan sebuah buku yang menyediakan informasi itu khususnya tentang Indonesia secara umum yang dimiliki oleh Hans dan Fien turis asal Australia. Buku yang mereka beli di Australia tersebut memuat peta Indonesia termasuk Belitung. Akan tetapi di dalam pembahasannya tidak satupun memuat informasi tentang Pulau Belitung.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009