Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan seminar internasional via web (Webinar) dengan Hiroshima Jepang membahas penanganan COVID-19 untuk Sulsel.
Nurdin Abdullah di Makassar, Kamis berharap pencabutan status tanggap darurat di Jepang diharapkan dapat secepatnya disusul oleh Indonesia, khususnya di Sulsel.
"Kami berharap metode yang digunakan oleh Jepang, terutama Hiroshima, dalam menangani pandemi COVID-19, dapat menjadi referensi bagi kita di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan untuk mengendalikan penyebaran atau bahkan memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah juga berharap agar teknologi serta pengetahuan yang digunakan negara Sakura tersebut dapat digunakan di Sulsel untuk penanganan COVID-19. Apalagi kata dia, Jepang sudah lama menjalin kerjasama dengan Sulsel, bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Bantaeng.
Baca juga: Gubernur tunggu keputusan pusat untuk penggunaan rumah ibadah
Baca juga: Gubernur Sulsel tegur Pj Walkot Makassar serampangan buat kebijakan
"Kerjasama antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia, khususnya dengan Provinsi Sulsel telah terbentuk sejak saya menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama 10 tahun," ungkapnya.
"Hubungan ini akan terus berlanjut sampai sekarang karena saya menerima kehormatan untuk menjadi Gubernur Sulsel," ujarnya.
Menurut dia, selain masalah kesehatan, yang paling penting ialah persoalan ekonomi di tingkat regional maupun dunia. Terutama masalah ekonomi ini juga berimplikasi di Sulsel.
"Saya mengharapkan hubungan kerja sama yang terjalin dengan baik dan terjalin dengan baik dapat lebih dekat, terutama dalam meningkatkan kerja sama di sektor kesehatan," ujarnya.*
Baca juga: Pemprov Sulsel dukung pemda buat inovasi atasi dampak COVID-19
Baca juga: Gubernur Sulsel melantik Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Jusuf
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020