Kota Gaza, (ANTARA News) - Pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza, Jumat pagi, di dekat kota Khan Yunis di bagian selatan wilayah kantung Palestina itu, kata beberapa pejabat Palestina dan Israel.

Serangan udara tersebut ditujukan ke satu terowongan di bawah penghalang keamanan Israel yang dimaksudkan untuk digunakan menyelundupkan pejuang garis keras Palestina, kata perempuan jurubicara militer Israel, seperti dikutip dari AFP.

Beberapa pejabat keamanan Palestina mengkonfirmasi serangan udara itu, dan menambahkan tak seorang pun cedera.

Lima peluru mortir ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada Kamis, tanpa mengakibatkan kerusakan atau merenggut korban jiwa, kata militer Israel.

Dua peluru mortir meledak di dalam wilayah Israel, yang ketiga mendarat di dekat pos penyeberangan Karni ke dalam daerah kantung Palestina dan dua peluruh mortir lagi jatuh di dekat pagar perbatasan di wilayah Palestina, kata jurubicara militer.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan dalam beberapa kesempatan bahwa militer Israel akan menanggapi setiap roket atau bom yang ditembakkan ke dalam wilayah Israel.

Menurut militer Israel, lebih dari 200 roket dan bom telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel sejak serangan 22 hari Israel terhadap penguasa wilayah itu, HAMAS, pada Desember 2008 dan Januari tahun ini.

Operasi "Meraih Keunggulan", yang mengakibatkan lebih dari 1.400 orang Palestina tewas, termasuk ratusan warga sipil, dan memporak-porandakan banyak jalur pantai tersebut, secara resmi ditujukan "untuk mengakhiri penembakan roket dari Jalur Gaza".

Pada Selasa, tembakan tank militer Israel menewaskan dua pria bersenjata HAMAS, yang berjaga-jaga di perbatasan utara Jalur Gaza, kata kelompok Islam Palestina itu dan pejabat medis.

HAMAS mula-mula mengatakan kedua pria bersenjata itu, yang dikerahkan ke tempat pengintaian malam di bagian timur kota Jabalya, dekat perbatasan Israel, tewas dalam serangan udara. Sayap bersenjata HAMAS belakangan menyatakan serangan granat itu datang dari sebuah tank di seberang perbatasan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009