Namun ternyata, hal tersebut tidak benar-benar efektif.
Konsultan pediatri ZAP Clinic, dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes mengatakan pelindung wajah yang terbuat dari mika tidak efektif melindungi diri dari virus corona. Sebab sifatnya hanya melindungi bagian depan wajah saja.
"Plastik mika kan cuma nutup depannya aja, jadi di dalamnya enggak. Virus itu kan kecil jadi tetap bisa masuk. Jadi mika itu enggak efektif. Di jurnalnya CDC (pusat pengendalian dan pencegahan penyakit) Amerika ada ditulis bahwa mika shield tidak dianjurkan," kata dr. Citra dalam bincang-bincang bersama ZAP Clinic, Kamis.
Baca juga: Siap memasuki era normal baru, ini yang harus ada di tas
Baca juga: ZAP Clinic hadirkan layanan khusus untuk imunisasi anak
Menurut dr. Citra hal utama yang penting dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan serta tidak memegang mulut, hidung serta mata.
"Cuci tangan dengan sabun wajib selama 20 detik, kalau tidak bisa cuci dengan sabun, pakai hand sanitizer selama 20 detik juga. Kalau bepergian sampai rumah ganti baju, mandi, pakaian yang dari luar enggak boleh masuk kamar," jelas dr. Citra.
dr. Citra juga tidak menyarankan penggunaan masker pada anak di bawah dua tahun. Sebab hal tersebut akan berbahaya untuk pernapasannya.
"Kalau anak-anak bentuk saluran napasnya berbeda, jadi kalau di bawah dua tahun enggak usah pakai masker. Solusinya itu tadi cuci tangan, ajarkan tidak pegang mulut, hidung, mata, sebisa jangan pergi kalau tidak perlu banget," katanya.
Baca juga: Agni Pratistha bagi gratis masker anak jahitan sendiri
Baca juga: Ayah-anak penyintas kanker resah akibat harga masker "selangit"
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020