Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I melalui anak usahanya PT Angkasa Pura Logistik resmi menggandeng PT Pelita Air Service untuk mengoptimalkan penerbangan logistik di tengah lesunya penerbangan penumpang selama pandemi COVID-19.
Kerja sama tersebut, yakni Angkasa Pura Logistik melakukan sewa (charter) jangka panjang untuk mengoperasikan pesawat kargo (freighter) tipe ATR 72-500F milik maskapai Pelita Air dalam mengangkut kebutuhan logistik dengan frekuensi lima kali seminggu untuk rute Banjarmasin-Surabaya-Banjarmasin-Jakarta sebanyak tiga kali seminggu dan rute Jakarta-Batam-Jakarta sebanyak dua kali seminggu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam konferensi pers Inaugural Flight secara virtual di Jakarta, Kamis menjelaskan selama ini pengangkutan logistik bergantung pada penerbangan penumpang dan selama pandemi COVID-19 merasa kesulitan karena banyak penerbangan yang harus tertunda.
Baca juga: AP I terima sembilan penerbangan tambahan kargopascalarangan mudik
“Kargo udara sangat tergantung pada peneerbangan reguler penumpang. Kalau ‘cancelled’ akan sulit pengiriman kargo. Langkah ini menjawab kebutuhan masyarakat di tengah pademi COVID untuk memanfaatkan kesempatan dengan tingginya permintaan yang beum tergarap dengan baik,” katanya.
Selain itu, lanjut Faik, upaya yang dilakukan anak perusahaan Angkasa Pura Logistik merupakan bagian dari “survival strategy” dan “rebound strategy” yang diharapkan oleh induk perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan anak usaha kita AP logistik ini merupakan inisatif yang bagus karena karena COVID ini industri paling terdampak adalah aviasi, bandara kehilangan trafik penumpang cukup sgnifikan, sehingga perlu trobosan baru untuk menjaga bisnis kita. Dengan adanya portofolio apalagi menggunakan freighter, dampak yang signifikan,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya kerja sama ini turut berkontribusi dalam pertumbuhan penerbangan kargo AP Logistik yang sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan Maindo Air dengan frekuensi empat kali seminggu pada Maret lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pelita Air, kita dorong sinergi BUMN, dengan adanya tambahan ATR ini supaya lebih banyak lagi rute-rute domestik, terutama menjangkau wilayah Timur,” ujarnya.
Baca juga: Lama tak terbang, Cardig Air kembali beroperasi angkut 16 ton kargo
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama AP Logistik Dhanny P Thaharsyah mengatakan penandatanganan pengoperasian pesawat ATR 72-500F telah dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma dan untuk pesawat kedua akan dioperasikan pada Juli mendatang.
Kedua pesawat freighter itu pun akan memperkuat armada Boeing 737 dan diharapkan bisa meningkatkan konektivitas kargo.
“Dengan dua ‘fleet’ (armada) ini mudah-mudahan konektivitas menjadi baik, apalagi saat kargo tidak terjangkau. Kami memilih pesawat ini karena bisa masuk ke bandara-bandara yang runway-nya (landasan pacu) tidak begitu panjang sekitar 1.500 meter. Kargo yang selama ini mengandalkan penumpang, bisa kita layani diharapkan menjadi kontribusi yang baik, bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad Riyadi mengatakan selama ini pihaknya mengangkut penumpang PT Pertamina, PT Medco, dan PT Badak, namun dengan kerja sama ini melayani kargo umum (general cargo).
“Kami juga punya pengalaman mengangkut kargo yang lebih menantang ’dangerous goods’ (barang berbahaya) di Medan dan Papua dengan pesawat bermesin tunggal. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan doakan kami bisa mendukung kegiatan dan menambah pendapatan AP I,” ujarnya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020