Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kementerian Penerangan dan Kebudayaan Malaysia telah menerima nota protes dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia Jero Wacik yang disampaikan melalui Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar di Kuala Lumpur, Kamis.
"Saya baru serahkan nota protes ke Menteri Rais Yatim. Masih ada satu surat lagi untuk kementerian Pelancongan Malaysia belum diserahkan karena belum ada waktu untuk bisa bertemu," kata Da`i di sela-sela buka puasa bersama dengan sekitar 400 TKI di KBRI, Kuala Lumpur.
Dalam pembicaraan dengan Rais Yatim, mantan Kapolri itu mengajak Rais Yatim membicarakan ke depan agar keributan dua negara bertetangga dan serumpun ini soal klaim dan tuduhan mencuri kebudayaan tidak lagi terulang.
Pada kesempatan itu, Menteri Kebudayaan Malaysia menanyakan tentang pers Indonesia yang selalu provokatif dan menanamkan kebencian terhadap Malaysia.
Malaysia seperti yang diungkapkan Rais yatim berkeinginan untuk mengundang pers Indonesia ke Malaysia agar bisa melihat persoalan dalam perspektif yang lebih netral.
Dubes RI mengatakan, sudah ada rencana untuk membuat dialog antarmedia kedua negara dan selanjutnya saling melakukan kunjungan balasan.
"Usahakan upaya itu dipercepat lagi," pinta Rais Yatim.
Utusan Menbudpar Ketut Wiryadinata minggu lalu membawa nota protes Indonesia untuk Menteri Pelancongan dan Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia terkait gambar penari Pendet Bali dalam iklan promosi pariwisata Malaysia "Enigmatic Malaysia"yang ditayangkan Discovery Channel.
Pers dan pemerintah Indonesia kemudian menuduh bahwa Malaysia mengklaim tari pendet Bali sebagai kesenian atau kebudayaan negeri jiran itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009