Jakarta (ANTARA news) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi Sarwono mengatakan, suku bunga acuan (BI Rate) tetap dipertahankan pada tingkatan 6,50 persen untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
"Kita mempertahankan BI Rate diangka 6,5 persen untuk menyeimbangkan serta memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan kestabilan inflasi yang diperkirakan akan muncul tahun depan," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan pertimbangan utama dalam memutuskan BI Rate adalah juga untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan kestabilan inflasi dan fasilitasi pertumbuhan ekonomi domestik yang menguat.
Sedangkan dalam pembiayaan kegiatan ekonomi, Hartadi menambahkan, BI tidak akan berfokus pada sinyal BI Rate namun akan memonitor perkembangan dari kesepakatan 14 bank untuk menurunkan bunga simpanan.
"Kesepakatan ini katanya sudah akan berjalan jadi kita akan tunggu deposito akan turun dan landing rate juga kita harapkan turun, ditambah dengan peningkatan efisiensi dari perbankan itu akan bisa memperkecil margin sehingga pembiayaan kredit akan bertambah," ujarnya.
Hartadi juga menambahkan perihal pertumbuhan ekonomi 2010 yang ditargetkan mencapai 5,5 persen yang telah dirapatkan pada panitia anggaran APBN 2010 dirasakan masih sulit untuk dicapai.
"Asumsi itu masih sulit dicapai, menurut Ibu menteri (Sri Mulyani) karena masih ada ketidakpastian, namun dengan upaya keras kita akan upayakan mencapai pertumbuhan itu," ujarnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution juga mengatakan BI akan lebih fokus untuk menegakkan kesepakatan dengan 14 bank untuk menekan tingkat bunga deposito.
"Disamping itu kita mulai masuk, memperhatikan dan mengikuti margin yang diambil oleh 14 bank dan akan mempelajarinya dengan baik sehingga mendorong efisiensi semakin cepat terjadi," ujarnya.
Darmin berharap dengan dipertahankannya BI Rate, kita masih dapat melihat tingkat bunga kredit bisa didorong lebih rendah.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini memutuskan suku bunga acuan (BI Rate) tetap di level 6,50 persen.
Dewan Gubernur juga meyakini keputusan tersebut tepat dalam momentum peningkatan perekonomian domestik semakin kuat.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009