Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Berdasarkan rekaman siesmograf di Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Rabu, sekitar pukul 14.00 dengan kekuatan 1 MMI, getaran gempa berkekuatan 7,3 SR di sebagian besar wilayah Jawa Barat dengan episentrum di Tasikmalaya terasa hingga Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel).
Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Slamet, Kamis, mengungkapkan gempa itu adalah gempa tektonik yang berpotensi memicu aktivitas Gunung Api, pada siesmograf terekam kekuatannya 1 MMI.
"Untuk itu pasca terjadinya gempa pihaknya meningkatkan pemantauan di Pos Pamantaun Gunung Api Dempo selama 24 jam," kata dia.
Berdasarkan hasil rekaman siesmograf gempa di pulau Jawa juga terasa hingga di Pagaralam, namun guncangan cukup kecil yakni MMI 1 tidak terasa.
"Kita sempat kaget dan takut berdampak pada peningkatan aktivitas Dempo, untuk itu sebagai langkah antisipasi senantiasa dilakukan,? ungkapnya.
Meskipun secara teoritisnya gempa terasa bisa memicu terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Api, tapi sejauh ini untuk aktivitas Gunung Dempo masih aktif normal.
"Terlihat dari hasil rekaman yang menunjukan pasca terjadi gempa terasa tersebut tidak terjadi akvitas kegempaan di Gunung Dempo seperti Vulkanik, hembusan, tremor maupun aktivitas kegempaan lainya," kata dia lago.
Hasil rekaman seismograf, Rabu (3/8) selain terjadi gempa terasa dengan kekuatan MMI 1, juga terekam 9 kali gempat tektonik jauh yang guncangannya tidak dapat dirasakan oleh manusia, kata Mulyandi.
Ia mengatakan, memang kondisi gunung Api Dempo sangat sulit untuk diprediksi, hal tersebut disebabkan oleh sifat gunung Api Dempo yang sangat fluktuatif atau sering beuba-ubah. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009