Tasikmalaya (ANTARA News) - Warga korban gempa jabar berskala 7,3 skala richter yang berepisentrum di Tasikmalaya mulai menerima bantuan sembako, Kamis, dari berbagai perusahaan swasta, pemerintah daerah, TNI dan Polri, berupa mie instan, beras dan minuman mineral kemasan, dan lauk pauk.
Bantuan yang sudah diterima pengelola posko bantuan bencana, yakni di Desa Suka Asih, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, kawasan dengan kerusakan cukup parah hingga menewaskan satu orang korban jiwa.
Kepala desa Suka Asih, Eli Sutardi Praja, bantuan yang sudah diterima yakni empat tenda, dua diantaranya dari Departemen Sosial dan Polri yang cukup menampung ratusan warga yang mengungsi.
Selain tenda, juga 130 dus mie instan, 40 dus air mineral kemasan, lima dus kue biskuit, tiga karung beras berat 25 Kg, dan lauk pauk yang diberikan dari perguruan tinggi dan mal di Tasikmalaya, serta dari jajaran TNI AD dan AU.
Bantuan sembako itu akan dibagikan ke seluruh warga Desa Suka Asih yang jumlahnya 5.065 jiwa, dengan cara dibagikan untuk dimasak di dapur darurat secara masing-masing.
"Bantuan sebesar apapun akan kami usahakan untuk bisa mencukupi," katanya.
Sementara itu di wilayah Kecamatan Cigalontang yang mengalami kerusakan serupa cukup parah sudah menerima bantuan sembako dan beras dari pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dan para dermawan.
Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah yang datang ke Tasikmalaya, menyatakan bantuan logistik untuk korban gempa sudah disiapkan, dan akan berkoordinasi dengan pusat berapa jumlah bantuan yang akan dikucurkan.
"Bantuan logistik sudah disiapkan dan tinggal menunggu hasil pendataan dan koordinasi lapangan langsung bisa disalurkan," katanya kepada wartawan sesaat mendarat di Kabupaten Tasikmalaya dengan penerbangan pesawat khusus dari Jakarta.
Mensos bersama Menhub Jusman Syafi`i Djamal, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim dan Wabup Tasikmlaya E Hidayat langsung meninjau lokasi yang terkena gempa serta kondisi korban. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009