Taipei, (ANTARA News) - Dalai Lama Kamis bertemu dengan warga Tibet yang tinggal di Taiwan, saat survei menunjukkan luasnya dukungan terhadap kunjungannya meskipun membuat China marah.

Beijing memandang dia sebagai penghasut kemerdekaan di tempat kelahirannya di pegunungan Himalaya tersebut, seperti dikutip dari AFP.

Ratusan pengikutnya memadati lobi Howard Plaza Hotel di pusat Taipei, menunggu untuk bisa bertemu langsung dengan pemimpin spiritual di pengasingan itu.

Dalai Lama, yang dipandang oleh China sebagai tokoh separatis yang berbahaya bagi kemerdekaan Tibet itu, berulang kali mengatakan tujuannya ke Taiwan adalah untuk memberikan hiburan setelah penduduk pulau itu diterjang Topan Morakot bulan lalu.

Topan Morakot, salah satu topan terganas, sedikitnya menewaskan 613 orang.

"Dia tidak berencana untuk bertemu dengan tokoh-tokoh politik," kata Dawa Tsering, ketua Yayasan Keagamaan Tibet Dalai Lama di Taiwan, yang menyelenggarakan kunjungan itu.

"Tujuan kunjungan Dalai Lama ke sini adalah untuk menghibur para korban topan, dan mengunjungi para pemeluk Budha dan rakyat Tibet yang tinggal di Taiwan," ujarnya.

China mengumumkan dua kali penentangannya terhadap kunjungan Dalai Lama ke Taiwan, pulau yang diklaim Beijing sebagai miliknya, meskipun berpemerintahan sendiri selama enam dasawarsa.

Pemerintah China terus mengisyaratkan ketidak-senangannya dan mengirimkan delegasi bebeberapa pejabat ke Taiwan.

Dalam rangka mencegah kemarahan China, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dan beberapa pejabat tinggi lainnya dari Partai Koumintang (KMT) yang berkuasa dan bersahabat dengan China mengatakan, mereka tak punya rencana untuk bertemu dengan Dalai Lama.

Kunjungan Dalai Lama yang akan berakhir Jumat, adalah kunjungan ke Taiwan ketiga setelah kunjungan sebelumnya dilakukan pada 1997 dan 2001.

Ketika itu dia bertemu dengan beberapa pemimpin politik Taiwan.

Namun demikian, jajak pendapat umum mengisyaratkan di antara penduduk Taiwan mendukung kunjungan Dalai Lama tersebut.

Kunjungan tersebut didukung oleh 75,4 persen dari 709 responden yang ditanyai oleh Pusat Survei Umum dari oposisi Partai Progresif Demokratik, yang mengundang Dalai Lama.

Menurut jajak pendapat yang sama, 18,1 persen responden menentang kunjungan tokoh spiritual Tibet yang tinggal di pengasingan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009