"PSSI sudah memiliki protap dan telah dibukukan. Nanti akan dibagikan ke seluruh klub dan suporter. Ini juga termasuk protap untuk tim nasional," ujar pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Yunus, prosedur yang disusun oleh PSSI itu merupakan hasil adopsi dari arahan FIFA, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Kesehatan.
Baca juga: PSSI klaim semua klub sepakat Liga 1 dan 2 musim 2020 dilanjutkan
Baca juga: Madura United tak setuju Liga 1 Indonesia 2020 dilanjutkan
FIFA sebelumnya telah menerbitkan petunjuk untuk melaksanakan kembali kegiatan sepak bola di tengah pandemi COVID-19 dalam sebuah dokumen resmi berjudul "COVID-19: Medical considerations for a return to footballing activities".
Di dalamnya terdapat acuan yang dapat diterapkan untuk meminimalisasi penularan COVID-19 di tengah semua pihak yang terlibat dalam kompetisi.
Kemenpora juga tengah menyusun protokol kesehatan untuk olahraga. Namun, pada 17 Maret 2020, Kemenpora mengeluarkan surat beromor 3.17.4/SET/lll/2020 tentang protokol kewaspadaan pencegahan wabah COVID-19 bagi kegiatan keolahragaan.
Sementara Kementerian Kesehatan sudah mempublikasikan beberapa dokumen terkait protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 termasuk "Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19" yang diterbitkan pada 27 Maret 2020.
Baca juga: Igbonefo pertanyakan urgensi turnamen ketimbang kompetisi
Baca juga: Supardi harap kompetisi Liga 1 bisa kembali bergulir
PSSI mewacanakan untuk melanjutkan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 mulai bulan Oktober 2020.
Usulan tersebut dipaparkan dalam rapat virtual PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru, seluruh klub Liga 1 dan 2 serta Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) dalam rapat virtual pada Selasa (2/6).
PSSI mengklaim semua klub setuju untuk menggulirkan kembali liga dengan protokol kesehatan yang ketat.
Demi memperkecil penularan COVID-19, PSSI juga menyarankan semua klub Liga 1 dan 2 bermarkas di Pulau Jawa. Dengan demikian, tim-tim tidak perlu berada di tempat umum yang ramai seperti bandara.
Baca juga: Saddil Ramdani harap pendemi berakhir dan aktivitas kembali normal
Baca juga: Kompetisi nasional diharapkan bisa adopsi protokol negara lain
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020